Bagaimana Kopi Bisa Terdampak oleh Perubahan Iklim? Adakah Solusinya?

By Ade S, Selasa, 24 September 2024 | 10:03 WIB
Perubahan iklim mengancam produksi kopi global. Temukan fakta mengejutkan tentang dampaknya dan solusi inovatif untuk masa depan kopi. (freepik.com/author/vecstock)

Neuschwander memberikan gambaran yang lebih luas. Ia mengatakan bahwa perubahan iklim adalah ancaman terbesar bagi masa depan kopi.

"Laporan terbaru menunjukkan bahwa jika permintaan kopi terus meningkat seperti garis historis dan dampak yang diharapkan dari perubahan iklim terjadi — misalnya, penurunan produktivitas dan penurunan luas area yang cocok untuk penanaman kopi — kita akan menghadapi kekurangan pasokan kopi yang sedang hingga parah dalam waktu kurang dari dua dekade," ujarnya.

Pelestarian spesies kopi liar

Menurut Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO), sebagian besar biji kopi yang kita nikmati berasal dari negara-negara di bagian selatan bumi, seperti Brasil, Vietnam, dan Kolombia. Sementara itu, mereka yang tinggal di belahan bumi utara seperti Uni Eropa dan Amerika Seriakt adalah konsumen kopi terbesar.

FAO juga menekankan adanya peningkatan konsumsi di negara-negara berkembang dan minat yang lebih besar terhadap kopi spesial serta inovasi produk di negara-negara maju saat ini mendorong pertumbuhan pasar yang berkelanjutan.

Sayangnya, wilayah penanaman kopi juga tidak terhindar dari dampak perubahan iklim yang meluas, seperti yang diungkapkan oleh Krishnan. "Perubahan iklim telah memengaruhi hampir semua wilayah penanaman kopi," ujarnya.

"Dampak spesifik dari perubahan iklim memang akan berbeda-beda di setiap negara. Beberapa wilayah akan mengalami peningkatan suhu, sementara yang lain menjadi lebih kering, lebih dingin, atau lebih lembab," lanjut Neuschwander.

"Namun, nyaris semua daerah penghasil kopi di dunia telah menghadapi ekstrem cuaca baru yang menimbulkan ancaman serius bagi tanaman dan kehidupan manusia."

Konsentrasi gas rumah kaca telah mencapai level tertinggi dalam dua juta tahun dan masih terus bertambah, yang mengakibatkan pemanasan planet sekitar 1,1°C sejak abad ke-19, sesuai dengan data PBB. Dekade terakhir ini merupakan yang "paling panas dalam catatan sejarah."

Krishnan dan Neuschwander menguraikan tantangan khusus yang dihadapi oleh budidaya kopi akibat kekeringan dan peningkatan suhu, termasuk pematangan buah yang terlalu cepat, hasil panen yang tidak berkualitas, dan penurunan kompleksitas rasa.

Dalam menghadapi tantangan ini, Krishnan menyarankan pelestarian spesies kopi liar, dengan menekankan ketahanan mereka terhadap berbagai kondisi ekologis. "Selain dua spesies kopi yang telah dibudidayakan, yaitu kopi ArabikaCoffea arabica — dan kopi RobustaCoffea canephora, ada banyak spesies kopi liar yang ada."

Baca Juga: Dari Perbudakan hingga Perang, Begini Cara Kopi Mengubah Sejarah Dunia