Benarkah Burung Unta Mengubur Kepalanya ke Dalam Tanah untuk Bersembunyi?

By Ade S, Rabu, 23 Oktober 2024 | 12:03 WIB
Mitos burung unta yang menyembunyikan kepala di pasir sudah sering kita dengar. Benarkah demikian? Ungkap fakta sebenarnya di balik mitos ini! (freepik.com/byrdyak)

Lebih dari sekadar ukurannya yang mengagumkan, burung unta telah lama menjadi pusat perhatian manusia.

Kulitnya yang kokoh, bulu-bulunya yang indah dan bernilai tinggi, dagingnya yang rendah lemak, serta efisiensi tubuhnya dalam mengolah makanan—dengan rasio pakan-ke-berat-badan yang jauh lebih baik daripada sapi—membuat burung unta menjadi komoditas yang sangat menarik bagi para peternak.

Namun, di balik penampilannya yang menawan, burung unta juga menyimpan kekuatan yang luar biasa. Ketika merasa terancam, burung ini mampu berlari dengan kecepatan hingga 65 kilometer per jam, melesat melewati padang pasir dengan lincah.

Tendangannya yang dahsyat, cukup kuat untuk membengkokkan batang baja berdiameter 10 milimeter hingga membentuk sudut siku-siku, menjadi ancaman serius bagi predator yang berani mendekat.

Meski demikian, burung unta bukanlah makhluk yang agresif. Sayap-sayapnya yang lebar, lebih sering digunakan untuk menjaga keseimbangan saat berlari kencang atau sebagai alat komunikasi dalam ritual pacaran yang unik, diiringi kedipan mata hitamnya yang lentik.

Ketika menghadapi ancaman, burung unta memiliki tiga strategi bertahan hidup yang telah teruji oleh waktu. Opsi pertama adalah melarikan diri dengan kecepatan yang mengagumkan.

Opsi kedua adalah melancarkan serangan balik dengan tendangan mematikan. Dan opsi ketiga, yang mungkin paling mengejutkan, adalah dengan bersembunyi.

Saat mengerami telur, misalnya, burung unta akan berbaring telentang di tanah, menyamarkan tubuhnya yang besar dengan lingkungan sekitar.

"Dalam terik matahari Afrika, dengan leher dan kepala yang panjang tersembunyi di antara rerumputan, burung unta dapat dengan mudah disangka sebagai gundukan rumput yang biasa," jelas Kruszelnicki.

Asal usul mitos

Mitos yang telah mengakar selama berabad-abad, tentang burung unta yang dengan bodohnya menyembunyikan kepalanya di dalam pasir saat merasa terancam, mungkin berakar dari seorang tokoh intelektual yang sangat dihormati di zaman Romawi, Gaius Plinius Secundus, lebih dikenal sebagai Pliny the Elder.

Baca Juga: Dinosaurus Mirip Burung Unta Hidup di Amerika Utara 85 Juta Tahun Lalu