Dunia Hewan: 'Pemujaan' Hewan Albino Bagaikan Menggali Kuburan Sendiri

By Muflika Nur Fuaddah, Selasa, 10 Desember 2024 | 10:00 WIB
Hewan albino (wikimedia commons)

Salah satu hewan albino paling terkenal di kebun binatang adalah Snowflake, seekor gorila yang ditampilkan di majalah National Geographic yang mati karena kanker kulit pada tahun 2003.

"Selain pemburu liar, beberapa pemburu trofi juga menyukai hewan langka. Rusa albino sangat menarik bagi para pemburu, misalnya, sehingga beberapa negara bagian AS melarang perburuan terhadap rusa tersebut," kata Jani.

Namun, beberapa hewan albino memang berhasil hidup di alam liar. Di Olney, Illinois, Amerika Serikat, populasi tupai albino yang berkembang pesat mencapai hampir seratus ekor.

Kota itu sangat bangga dengan tupai-tupai itu sehingga mendorong penduduknya untuk memberi mereka makan dan telah mengesahkan undang-undang untuk melindungi tupai-tupai itu agar tidak tertabrak kendaraan.

Albinisme: Misteri dan Kesalahpahaman

Ada banyak cerita rakyat dan banyak kesalahpahaman seputar hewan albino, dengan sikap yang beragam mulai dari rasa hormat hingga rasa takut.

Beberapa budaya menganggap hewan albino sebagai hewan suci atau jimat keberuntungan, sementara yang lain menganggapnya sebagai pertanda kemalangan.

Sayangnya, kesalahpahaman ini sering kali berujung pada perlakuan buruk atau eksploitasi terhadap hewan albino.

Meskipun para ilmuwan telah membuat kemajuan signifikan dalam memahami albino, kondisi ini masih menyimpan banyak misteri.

Misalnya, mekanisme pasti yang menyebabkan albino memengaruhi penglihatan hewan belum sepenuhnya dipahami. Lebih jauh, meskipun pola pewarisan albino secara umum diketahui, mutasi genetik yang tepat dapat bervariasi, yang menyebabkan berbagai manifestasi.

Albino pada Manusia: Sebuah Eksplorasi

Meskipun fenomena albino dapat diamati pada berbagai spesies, manifestasinya pada manusia memiliki perhatian khusus.