Didukung Penuh oleh Sains, Ini 8 Manfaat Puasa bagi Kesehatan

By Ade S, Jumat, 28 Februari 2025 | 19:03 WIB
Ilustrasi puasa.
Ilustrasi puasa. (Gül Işık/Pexels.com)

Sebagai hormon protein, HGH ini esensial untuk berbagai proses biologis, termasuk di antaranya adalah pertumbuhan dan perkembangan tubuh, pengaturan metabolisme yang efisien, upaya penurunan berat badan yang sehat, serta peningkatan kekuatan otot yang signifikan.

Berbagai penelitian ilmiah telah menunjukkan bahwa hormon kunci ini memiliki keterlibatan yang dalam dalam proses metabolisme tubuh, efektivitas penurunan berat badan, dan pertumbuhan massa otot yang optimal.

Menariknya, sejumlah studi telah mengungkap bahwa praktik puasa dapat menjadi cara alami untuk meningkatkan kadar HGH dalam tubuh.

Sebagai contoh, sebuah artikel tinjauan yang komprehensif mencatat temuan yang luar biasa, yaitu puasa selama 37,5 jam mampu meningkatkan konsentrasi basal HGH hingga sepuluh kali lipat.

Lebih lanjut, studi tersebut juga menemukan bahwa puasa tidak hanya meningkatkan produksi HGH, tetapi juga efektif dalam memperlambat laju metabolisme tubuh dalam membersihkan HGH, yang berarti hormon ini tetap aktif lebih lama dalam sistem tubuh.

7. Potensi memperpanjang usia

Sejumlah penelitian pada hewan telah memunculkan harapan yang menggembirakan mengenai potensi puasa sebagai cara untuk memperpanjang umur.

Temuan-temuan awal ini kemudian diperkuat oleh studi yang lebih baru pada manusia, memberikan pandangan yang lebih dalam tentang mekanisme di balik efek positif puasa terhadap rentang hidup.

Sebagai contoh, sebuah studi penting yang dilakukan pada tahun 2021 menganalisis secara mendalam efek puasa periodik terhadap kesehatan usus manusia.

Studi ini mengungkapkan bahwa puasa tidak hanya sekadar mengurangi asupan kalori, tetapi juga memiliki dampak signifikan pada komposisi bakteri di dalam mikrobioma usus. Secara khusus, puasa periodik terbukti meningkatkan keragaman bakteri yang menguntungkan, termasuk spesies Christensenella.

Menariknya, spesies bakteri ini telah dikaitkan dengan umur panjang dalam berbagai penelitian sebelumnya, menunjukkan adanya korelasi antara puasa, mikrobioma usus yang sehat, dan potensi peningkatan rentang hidup.

Lebih lanjut, studi tahun 2021 ini juga mencatat peningkatan kadar sirtuin. Sirtuin adalah sekelompok protein yang memainkan peran krusial dalam regulasi metabolisme tubuh. Protein-protein ini juga telah lama dikaitkan dengan umur panjang dan proses penuaan yang lebih lambat.