Tips Sehat Sains: Cara Tidur Cukup Selama Bulan Puasa Menurut Dokter

By Tatik Ariyani, Senin, 10 Maret 2025 | 14:00 WIB
Sains beri solusi agar cukup tidur selama bulan Ramadan.
Sains beri solusi agar cukup tidur selama bulan Ramadan. ()

Nationalgeographic.co.id—Di bulan Ramadan ini, umat Islam dituntut untuk menjadi disiplin yang mengharuskan kita untuk melakukan perubahan signifikan pada rutinitas harian mulai dari mengubah asupan makanan, menambah waktu sholat, hingga bangun sebelum pukul 4 pagi untuk sahur.

Perubahan rutinitas tersebut tak jarang membuat banyak orang akhirnya kurang tidur. Dokter pun kemudian memperingatkan bahwa menjaga siklus tidur yang sehat selama Ramadan sangat penting.

Mengingat pentingnya tidur untuk kesehatan tubuh dan pikiran, kita yang berpuasa perlu secara efektif mengelola perubahan pola tidur untuk meminimalkan dampak buruknya.

Melalui beberapa dokter, sains punya jawaban untuk permasalahan tidur selama bulan Ramadan ini.

Dilansir Gulf News, Dr. Irshaad Ebrahim, Dokter Spesialis Tidur di London Sleep Centre Dubai mengatakan, "Beberapa orang mencoba melakukan terlalu banyak hal selama bulan Ramadan. Mereka menghabiskan hari-hari mereka di tempat kerja atau mengurus anak-anak dan malam hari terlibat dalam kegiatan sosial atau di masjid. Di tengah semua ini, beberapa orang tidak cukup tidur.”

Padahal, kurang tidur tidak hanya memengaruhi perasaan Anda keesokan harinya, tetapi juga memiliki konsekuensi kesehatan jangka panjang yang menguras kemampuan mental dan menantang kesehatan fisik Anda, menurut Dr. Vishal Pawar, ahli saraf spesialis di Aster Specialty Clinic.

Dr. Vishal mengatakan kurang tidur dapat menyebabkan gangguan memori dan gangguan perhatian, memperburuk kecemasan dan depresi.

Kurangnya tidur juga dapat mengganggu pembelajaran tugas-tugas baru dan menyebabkan gangguan memori.

Terlepas dari jadwal kita, para ahli mengatakan bahwa otak orang dewasa membutuhkan antara tujuh hingga sembilan jam tidur dalam setiap siklus 24 jam tidur-bangun.

Dr. Ebrahim mengatakan penting untuk dipahami bahwa tidak perlu memenuhi semua kebutuhan tidur sekaligus.

Selama Ramadan, Anda dapat membagi periode tidur menjadi dua episode tidur asalkan jumlah total tidur mencapai tujuh hingga sembilan jam yang Anda butuhkan.

Baca Juga: Mengapa Kita Harus Berpuasa? Ini 10 Alasan yang Disodorkan Sains

Ia menambahkan, salah satu cara sederhana untuk mengetahui apakah seseorang cukup tidur adalah dengan merasakan apa yang Anda rasakan saat terjaga.

Jika Anda merasa waspada dan berfungsi secara optimal, berarti Anda cukup tidur. Namun, jika Anda merasa lelah, lesu, dan mengantuk, berarti Anda perlu tidur lebih banyak.

Di antara kesalahan paling umum yang dilakukan orang selama bulan Ramadan adalah makan makanan berat dan langsung tidur setelahnya, minum banyak kopi, dan tidur siang lama-lama.

Dr. Ebrahim mengatakan, "Selama bulan Ramadan, orang cenderung begadang semalaman, mencoba tidur larut setelah salat Subuh, lalu harus berangkat kerja. Sebaliknya, sebagian orang akan begadang semalaman, makan berat saat sahur, lalu tidur selama enam hingga delapan jam. Ini bukan solusi yang sehat."

Ia menganjurkan agar orang-orang tidur cukup setelah Tarawih hingga waktu Sahur, meski hanya tiga sampai empat jam.

Malam hari adalah waktu yang tepat untuk tidur karena pada waktu inilah sekresi melatonin mencapai titik tertinggi dan paling bermanfaat.

Kemudian untuk memenuhi kebutuhan tidur harian, tidurlah antara shalat Ashar dan Magrib selama tiga hingga empat jam. Dengan jadwal ini, Anda dijamin tidur dengan cukup dan sehat.

Meski tidur siang tidak dapat menggantikan kurang tidur di malam hari, tidur siang singkat selama 20 hingga 30 menit dapat membantu meningkatkan suasana hati, kewaspadaan, dan kinerja, jelas Dr. Pawar.

Menghindari makanan yang dapat mengganggu tidur juga penting. Makanan berat atau berlemak, makanan berlemak atau digoreng, makanan pedas, dan minuman berkarbonasi dapat memicu gangguan pencernaan bagi sebagian orang.

Jika hal ini terjadi mendekati waktu tidur, dapat menyebabkan nyeri ulu hati yang mengganggu tidur.

Menjaga hidrasi yang cukup dengan banyak asupan cairan juga penting. Selain itu, latihan aerobik selama 10 menit, seperti berjalan kaki atau bersepeda, dapat meningkatkan kualitas tidur malam secara drastis.

Baca Juga: Beberapa Ahli Ungkap Cara Menjaga Kesehatan Tubuh Selama Puasa Menurut Sains