Dua penjaga pantai melakukan CPR pada korban tenggelam.
Nationalgeographic.co.id - Kabar duka datang dari keluarga Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto.
Cucunya, Ahmad Daniyal Alfatih, yang baru berusia 14 bulan, meninggal dunia pada Kamis (15/11). Ahmad meninggal karena terpeleset dan tenggelam di kolam ikan.
"Sedang main-main di kolam ikan ternyata terpeleset dan dia nggak tertolong," ujar Wiranto di rumah duka di Jalan Tulodong Bawah 4 Lama No. 11, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dilansir dari merdeka.com.
Menurut data dari WHO, tenggelam menewaskan 372 ribu orang setiap tahunnya. Penyebabnya bermacam-macam, baik karena anak-anak yang tergelincir ke kolam atau sumur, remaja berenang tanpa sadar di bawah pengaruh alkohol atau obat-obatan, para penumpang di kapal terbalik, atau warga pesisir yang dilanda banjir.
Untuk mencegah korban bertambah, berikut pertolongan pertama yang bisa dilakukan kepada orang tenggelam:
1. Meminta bantuan
Jika Anda melihat orang tenggelam di laut, segera panggil penjaga pantai. Namun, jika Anda sendirian dan harus segera melakukan pertolongan maka lakukan langkah-langkah selanjutnya di bawah ini.
2. Memindahkan orang yang tenggelam
Bawa orang tersebut keluar dari perairan.
3. Periksa pernapasan
Letakkan kuping Anda di dekat mulut dan hidung korban. Apakah Anda merasa ada udara yang keluar dari sana?
Kemudian, lihat apakah dada korban tenggelam masih bergerak
4. Jika tidak bernapas, periksa denyut nadi
Periksa denyut nadi orang tersebut selama 10 detik
5. Jika denyut nadi tidak ada atau lemah, lakukan resusitasi jantung (CPR)
Dikutip dari Hellosehat.com, teknik CPR dibagi menjadi tiga tahap, yaitu: kompresi dada, bukaan jalur napas, dan napas buatan.
Kompresi dada: untuk mengembalikan sirkulasi darah
Pertama, baringkan korban di tempat aman dan rata, dengan permukaan cukup keras untuk mendukung postur tubuhnya.
Berlutut di samping leher dan bahu korban.
Tempatkan tumit salah satu telapak tangan Anda tepat di tengah dadanya, di antara kedua puting susu. Letakkan tangan bebas Anda tepat di atas tangan yang satunya. Jaga agar posisi siku tetap lurus dan posisikan bahu Anda sejajar di atas kedua tangan Anda.
Gunakan berat tubuh bagian atas Anda untuk menekan dadanya (jangan hanya menekan dengan kedua tangan), sedalam 5 centimeter. Tekan kuat-kuat dan cepat, dengan laju sekitar 100 kali kompresi per 1 menit.
Dengan catatan, jika Anda tidak memiliki latar belakang pelatihan CPR resmi sebelumnya, maka cukup lakukan kompresi dada tanpa diikuti oleh pemberian napas buatan sampai bantuan medis profesional tiba.
Buka jalur napas
Jika Anda memiliki latar belakang pelatihan pertolongan pertama, lanjutkan memeriksa jalur napasnya.
Setelah 30 kali kompresi dada, buka jalur pernapasan orang tersebut dengan menengadahkan kepalanya sedikit ke atas — taruh telapak tangan Anda di dahi orang tersebut dan dengan lembut dorong kepalanya menengadah ke atas. Kemudian, angkat dagunya ke depan untuk membuka jalur pernapasan.
Periksa napasnya, namun jangan lebih dari 5-10 detik. Perhatikan kemungkinan pergerakan dada, dengarkan suara pernapasan (suara terengah yang kadang muncul, seperti hendak mengambil napas, tidak sama dengan pernapasan normal), dan rasakan embusan napasnya dengan mendekatkan pipi dan telinga Anda.
Jika ia tidak bernapas sama sekali, mulai berikan napas buatan dengan: mencubit hidungnya dan tempatkan bibir Anda di atas bibirnya sehingga membentuk segel rapat, dan hembuskan napas Anda ke dalam mulutnya. Orang-orang yang tidak memiliki latar belakang CPR tidak perlu melakukan langkah ini — cukup kembali lanjutkan kompresi dada setelah tiap kali memeriksa pernapasan sampai korban sadar atau bantuan medis datang.
Berikan napas buatan pertama selama satu detik, dan periksa pergerakan dada. Jika tampak ada pergerakan, ulangi sekali lagi. Jika tidak ada tanda-tanda perbaikan, kembali tengadahkan kepalanya ke atas, kemudian berikan napas buatan. Berikan 30 kali kompresi dada yang diikuti oleh dua kali napas buatan.
Jika masih tidak bergerak setelah 5 siklus kompresi dada-napas buatan (selama dua menit), orang tersebut kemungkinan tersedak. Setiap siklus berikutnya dari 100 kali kompresi dada, dan sebelum memberikan napas buatan, cek jika ada banda asing yang menyangkut dalam tenggorokannya. Jika ada dan memungkinkan, angkat benda tersebut.
Ulangi siklus tersebut sampai ada tanda pergerakan atau bantuan medis datang.
KOMENTAR