Nationalgeographic.co.id - Mungkin Anda pernah bertanya-tanya mengapa Anda lebih sering diincar oleh nyamuk, dibandingkan dengan orang di sebelah Anda—atau sebaliknya. Beberapa faktor memang diduga menjadi penyebabnya.
Terkait dengan hal ini, beberapa ahli dari Australia menemukan gen di dalam nyamuk yang mendorong binatang tersebut lebih sering menghisap orang tertentu dibandingkan dengan orang lain.
Lembaga penelitian medis, QIMR Berghofer sudah bekerja dengan puluhan ilmuwan dari seluruh dunia untuk memetakan urutan genom pada nyamuk Aedes aegypti.
Para ahli mengklaim memiliki gambaran lengkap mengenai gen nyamuk, yang menularkan Demam Dengue dan virus Zika kepada orang-orang. Dua penyakit yang menyebabkan jutaan orang di seluruh dunia meninggal setiap tahunnya.
Baca Juga : Di Indonesia, Ahli Geologi Butuh Taman Bumi Untuk Latihan Lapangan
Dr. Gordana Rasic dari laboratorium pengendalian nyamuk QMIR menyebutkan bahwa mereka menemukan beberapa gen baru, termasuk gen yang menentukan mengapa beberapa orang sangat rentan terhadap gigitan nyamuk.
"Kami masih belum memiliki jawaban mengapa nyamuk memiliki target hanya menggigit orang tertentu. Namun kami telah mengidentifikasi gen yang berhubungan dengan perilaku itu. Gen ini dapat kami manipulasi," ucap Dr. Rasic.
Tidak hanya itu, mereka juga menemukan gen yang membuat beberapa nyamuk menjadi tahan kepada obat nyamuk.
Usaha ini telah dilakukan oleh para peneliti QIMR bersama beberapa lembaga, termasuk The Rockefeller University di New York untuk memetakan gen nyamuk, menyusul meluasnya virus Zika di bagian belahan barat pada tahun 2015.
Sebuah ringkasan dari Organisasi Kesehatan Dunia tahun tersebut menemukan ratusan ribu kasus virus Zika yang dilaporkan di 33 negara pada tahun itu.
Dengan temuan ini, para peneliti dapat dimungkinkan untuk memodifikasi nyamuk Aedes aegypti secara genetika. "Salah satu kunci utama yang ingin kami capai adalah memodifikasi nyamuk ini untuk mengendalikan mereka," ucap Dr. Rasic.
Lebih lanjut, para peneliti mengeluarkan jutaan nyamuk Aedes aegypti steril di beberapa komunitas di dekat Cairns, Queensland utara.
Source | : | Kompas.com,ABC Australia |
Penulis | : | Loretta Novelia Putri |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR