“Kita tidak bisa bergantung pada patung Buddha saja. Tidak bisa mengandalkan pesanan dari Bali saja, makanya harus kreatif membuat inspirasi motif baru biar semakin berkembang dan nggak rebutan,” imbuhnya.
Kini, saat berkunjung ke galeri Agus, Anda dapat melihat berbagai kerajinan dari cor kuningan. Ada hiasan pintu, lonceng, piagam, hingga patung dewa Siwa, Ganesha, dan Wisnu dalam berbagai ukuran. Produk-produk tersebut dihargai Rp25 ribu-60 juta.
Untuk mempertahankan kelangsungan bisnisnya, pada tahun 2006 Agus mengajukan permintaan bantuan kepada PT Pertamina Persero melalui program kemitraan yang kemudian terealisasi. Bisnisnya juga semakin berkembang ketika Program Rumah Kreatif BUMN (RKB) hadir melalui PT.Pertamina Persero yang kemudian didirikan di Mojokerto pada 2017. RKB sendiri merupakan program yang mewadahi para pelaku UKM dengan tujuan meningkatkan kapabilitas para pelaku usaha kecil.
Agus mendapat pinjaman lunak sebesar Rp20 juta dari RKB, juga mendapat kesempatan untuk mempromosikan kerajinan logam kuningannya pada beragam pameran. Ayah tiga anak ini sempat mengikuti pameran besar di Jakarta dan Surabaya, bahkan hingga ke Den Haag, Belanda. Pada kesempatan ini lah, ia mengenal pembeli-pembeli baru yang kemudian membuat bisnisnya semakin berkembang.
Baca Juga : Kampung Sayur Hingga Aloe Vera, Uniknya Cara Warga Doudo Manfaatkan Pekarangan Rumah
Konsumen kerajinan cor kuningan Agus kini tersebar beberapa wilayah di Indonesia seperti Bali, Jakarta, Yogyakarta, Solo, dan Kalimantan. Untuk luar negeri, pesanan datang dari Malaysia hingga Australia. Dan setiap tahunnya, banyak turis asing dari Inggris maupun Timor Leste yang mengunjungi galeri Agus. Omzet yang didapatnya mencapai Rp80 juta per bulan.
Selain itu, Agus juga rutin mengikuti pelatihan manajemen keuangan dan pemasaran dari RKB Mojokerto. “Sangat membantu pelaku bisnis UKM seperti saya,” pungkasnya.
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR