Nationalgeographic.co.id - Libur panjang sejak bulan Desember tahun lalu sudah selesai bagi sebagian orang. Beberapa di antara Anda mungkin baru saja mengalami perjalanan panjang menuju rumah dengan pesawat. Tentu mabuk pascaterbang ataupun badan yang kaku masih dirasakan.
Ya, indahnya liburan dan manfaatnya kemarin seakan sirna, tertutup oleh kondisi fisik yang kurang baik akibat perjalanan panjang tersebut.
"Permasalahannya bukan terletak pada terlalu sering terbang. Namun pada panjangnya penerbangan," ungkap Victoria Sowards, seorang ahli keperawatan PassportHealth, klinik wisata nasional di AS.
Baca Juga : Asal Usul Resolusi Tahun Baru, Dilakukan Sejak Ribuan Tahun Lalu
Penerbangan dengan durasi yang terlalu panjang dapat mengakibatkan risiko selain mabuk pascaterbang, yakni deep-vein thrombosis atau pembekuan darah di kaki Anda.
Pembekuan ini disebabkan oleh posisi duduk yang terlalu lama dan kurangnya tubuh dalam bergerak. Meski begitu, Deep-vein thrombosis jarang terjadi pada Anda yang masih muda, kata Sowards lebih lanjut.
"Mereka yang paling berisiko adalah yang sebelumnya sudah memiliki masalah kesehatan, terutama permasalahan aliran darah yang kurang baik."
Untungnya, sebagian besar masalah kesehatan yang terjadi selama dan setelah penerbangan dapat dihindari dengan sedikit mengubah perilaku Anda.
"Anda perlu berjalan-jalan di dalam pesawat ketika melakukan penerbangan jarak jauh, misalnya penerbangan lintas negara atau lintas benua. Juga lakukan peregangan sesering mungkin," kata Sowards.
"Jika Anda memiliki riwayat penggumpalan darah atau penyakit kelainan darah lainnya, berkonsultasilah dengan dokter, apakah Anda boleh mengonsumsi aspirin sebelum terbang."
Mengenai mabuk pascaterbang, Sowards menyarankan Anda untuk mengonsumsi suplemen melatonin. Tujuannya adalah untuk membantu Anda tidur di tempat yang memiliki perbedaan zona waktu. Tentu, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter mengenai dosis yang Anda perlukan.
Baca Juga : Sejarah Auld Lang Syne, Lagu yang Kerap Dinyanyikan Pada Malam Tahun Baru
Penulis | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
Editor | : | Gregorius Bhisma Adinaya |
KOMENTAR