Nationalgeographic.co.id - Para ilmuwan telah berhasil mengebor lapisan es Antartika hingga ke kedalaman 3.500 kaki. Ini dilakukan untuk menemukan danau subglasial misterius yang tersembunyi di bawah es.
Proyek The Subglacial Antarctic Lakes Scientific Access (SALSA) ini bertujuan untuk mempelajari geobiologi dari Danau Subglasial Mercer–danau yang "aktif secara hidrologi" dan terletak di bawah aliran es Whillans dan Mercer, Antartika Barat.
Proyek tersebut diluncurkan pada 2016–dikerjakan oleh para ilmuwan dari delapan institusi berbeda di AS dan kolabrator internasional.
Baca Juga : Tahun 2050, Suhu Berbagai Kota di Dunia Meningkat 2 Derajat Celcius
Sejak saat itu, mereka berusaha keras untuk mencapai danau tersembunyi dan memulai pengeboran pada 23 Desember 2018. Tiga hari kemudian, tepatnya pada pukul 10.30 waktu setempat, peneliti berhasil menemukan danau.
"Tim pengebor menghaluskan dan memperlebar lubang pada es sehingga alat peneliti dapat diturunkan ke bawah sana," ujar pihak SALSA dalam sebuah pernyataan.
"Pada 27 Desember, instrumen pertama yang dikirim ke danau adalah Deep SCINI Clump Weight. Itu dapat menangkap gambar lubang bor dan danau, serta memberikan pengukuran kedalaman, konduktivitas, dan suhunya," tambah mereka.
Danau subglasial termasuk ekosistem yang jarang dieksplorasi di Bumi. Bahkan, ilmuwan tahu lebih banyak tentang Mars dibanding apa yang tersembunyi di bawah lapisan es Antartika ini.
Tantangan utama dalam memahami ekosistem tersebut adalah risiko kontaminasi. Apa pun yang secara tidak sengaja masuk ke air atau sedimen danau saat mengambil sampel, akan memberikan gambaran yang tidak realistis tentang keadaan sebenarnya.
Oleh sebab itu, menurut Brent Christner, penyelidik utama SALSA, air yang digunakan saat pengeboran harus sebersih cairan yang disaring berkali-kali agar tidak mengontaminasi danau. Dan ketika bor menembus es terakhir untuk mencapai danau Mercer, hanya sebagian kecil bagian yang boleh masuk.
Baca Juga : Tradisi Berenang di Air Es, Cara Warga Eropa Menyambut Tahun Baru
Tahap selanjutnya dari proyek SALSA, para ilmuwan berharap dapat mengambil sampel dari danau. Jika berhasil, sampel dapat membantu mereka mempelajari kehidupan di ekosistem paling ekstrem dan terisolasi di Bumi tersebut.
Peneliti juga berencana memetakan danau subglasial di kawasan itu dengan peralatan sensorik elektromagnetik.
Mengintip Inisiatif 'Blue Carbon' Terbesar di Dunia dari Negara Termiskin di Asia
Source | : | Newsweek |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR