Nationalgeographic.co.id - Pada 1960-an, Uni Soviet membangun bungker raksasa di Polandia. Bungker ini tidak muncul pada peta dan dengan hati-hati disembunyikan agar tidak dilihat oleh pesawat mata-mata.
Dokumen Soviet dari masa itu menggambarkan bungker sebagai pusat komunikasi. Mereka membantah memiliki senjata nuklir yang disimpan di dalamnya.
Namun, saat ini, bangunan yang telah lama ditinggalkan tersebut mengungkap beberapa rahasia strategi militer Rusia selama Perang Dingin. Para peneliti berhasil membuktikan bahwa bungker itu dibangun dengan tujuan untuk menyimpan senjata nuklir.
Baca Juga : Tanpa Sengaja, Ditemukan Tabel Periodik Kimia Tertua Berusia 140 Tahun
Grzegorz Kiarszys, arkeolog sekaligus profesor di Institute of History and International Relations, adalah yang pertama kali melakukan eksplorasi mendalam di fasilitas ini.
Dengan menggali arsip dari foto satelit serta menganalisis hasil pindai bangunan, Kiarszys menyatukan misteri bungker––terutama ketika ancaman perang nuklir muncul di antara negara adikuasa.
Senjata ledak
Untuk studi ini, Kiarszys mencoba melihat tiga fasilitas rahasia yang kemungkinan menyimpan senjata nuklir. Di antaranya dekat kota Podborsko, Brzezn dan Templewo. Semuanya dibangun pada akhir 1960-an dan bungker tersebut mirip dengan yang Soviet gunakan untuk mengamankan senjata di Jerman Timur, Hongaria, dan Bulgaria.
Menurut Kiarszys, rudal yang disimpan di lokasi tersebut merupakan hulu ledak taktis yang dimaksudnya untuk menyerang beberapa wilayah Eropa saat perang.
"Kekuatan hulu ledaknya bervariasi dari 0,50 hingga 500 kiloton. Itu kemungkinan digunakan untuk menyerang Jerman Barat dan Denmark," paparnya. Jika situasi memaksa untuk menggunakan hulu ledak, maka itu akan diangkut menggunakan truk, dibawa ke lapangan udara terdekat, dan diterbangkan dengan roket ke sasaran.
Polandia membiayai dan membangun ketiga bungker sesuai dengan rencana Soviet. Mereka berhasil menyelesaikan pekerjaannya pada Desember 1969 dan memberikan kontrol atas bangunan tersebut kepada pasukan Rusia.
"Setelah itu, hanya pasukan Rusia yang memiliki akses ke bungker," ujar Kiarszys.
Bebas radiasi
Karena dokumen dari masa itu sudah rusak, dan informasi tentang bungker dihapus dari catatan resmi pemerintahan, Kiarszys bergantung kepada gambar satelit CIA dan penginderaan jarak jauh untuk mendapatkan pentunjuk tentang fasilitas tersebut.
Pengujian tambahan juga dilakukan di dalam bungker oleh para fisikawan nuklir. Mereka berusaha mengecek tanda-tanda radiasi, tapi tidak ada kontaminasi yang terdeteksi.
"Mungkin karena Soviet menerapakan standar keamanan yang tinggi untuk penyimpanan senjata," papar Kiarszys.
Baca Juga : Kolam Pemandian Uap Peninggalan Suku Maya Ditemukan di Guatemala
Pengabaian dan vandalisme selama beberapa dekade telah merusak bungker. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya melestarikan dan melindungi situs era Perang Dingin.
"Sebagai peninggalan zaman ketika orang hidup di bawah ancaman konstan perang nuklir, bangunan ini berfungsi sebagai pengingat serius terhadap bahaya yang masih ditimbulkan senjata nuklir saat ini," pungkas Kiarszys.
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR