Nationalgeographic.co.id - Mulai dari restoran mewah hingga pedagang kaki lima, banyak yang menjual sushi. Beberapa orang mengatakan bahwa sushi kaya akan nutrisi. Apakah sushi benar-benar sehat untuk dikonsumsi?
“Sushi masuk ke dalam lingkaran makanan sehat,” kata Katherine Zeratsky, ahli gizi sekaligus profesor di Mayo Clinic. Menurutnya, sushi tradisional memiliki semua ciri makanan sehat: ia berisi ikan segar, dilapisi rumput laut dan disajikan dalam gulungan kecil.
Meskipun begitu, para ahli mengingatkan, jangan berharap makanan asal Jepang ini bisa mengecilkan lingkar pinggang Anda.
Baca Juga : Pet Theraphy, Menggunakan Hewan Peliharan Untuk Mengobati Kanker
Salah satu masalah yang bisa ditimbulkan oleh sushi adalah porsinya. Isabel Maples, ahli gizi dan juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics, mengatakan, meskipun terlihat kecil dan sedikit, nyatanya sushi memiliki kalori besar. Satu gulungan sushi--yang dipotong menjadi enam hingga delapan bagian--menanggung 550 kalori.
“Mata kita mengatakan yang sebaliknya. Tidak sesuai dengan kandungan nutrisinya,” tambah Zeratsky.
Kalorinya sebagian besar berasal dari satu gulung nasi putih yag menjadi khas sushi. Itu juga dibuat dengan menambahkan cuka dan gula yang membuat kalorinya semakin besar.
Nasi sushi yang lengket dan manis itu ditekan dan dibungkus menjadi sebuah gulungan agar terlihat kecil, padahal sebenarnya porsinya cukup banyak.
“Potongan gulungan sangat mudah dimasukkan ke dalam mulut. Namun, kita tidak sadar sudah mengonsumsi nasi dalam jumlah besar,” kata Nancy Farrell, ahli gizi.
Agar sushi yang Anda makan lebih sehat
Zeratsky mengatakan, sushi tentu saja bisa menjadi bagian dari diet sehat. Asalkan kita berhati-hati saat mengonsumsinya. Berikut hal-hal yang harus diperhatikan:
Pilih menu yang tepat
Source | : | Time.com |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR