Nationalgeographic.co.id - Mendekati Hari Valentine, sebagian besar sudut kota dibanjiri oleh permen yang berbentuk hati, cokelat dan boneka. Di Amerika Serikat, rak-rak akan dipenuhi dengan boneka beruang, dan kotak cokelat yang menjadi khas Valentine. Namun, tidak semua negara merayakan Valentine dengan cara seperti itu.
Beberapa diantaranya menggunakan sendok kayu sebagai pengganti bunga. Ada juga yang merayakannya dengan suasana berkabung karena tidak mempunyai pasangan dengan memakan mi hitam.
Berikut beberapa tradisi merayakan Valentine dari beberapa negara di dunia:
Denmark
Daripada mawar, teman-teman dan kekasih di Denmark lebih memilih bertukar bunga putih yang disebut snowdrops saat merayakan hari Valentine.
Baca Juga : Filofobia, Ketika Seseorang Takut untuk Mencintai dan Dicintai
Tradisi populer lainnya di Denmark ialah pertukaran "Kartu kekasih", kartu transparan yang dapat menunjukkan gambar dari pemberinya.
Selain itu, para pria juga akan memberikan sebuah Gaekkebrev, surat berisi lelucon yang berisi puisi lucu atau sajak yang ditulis secara rumit di atas kertas yang dipotong-potong dan ditandai dengan titik-titik anonim, kepada perempuan yang dicintainya.
Korea Selatan
Hari Valentine adalah hari libur populer untuk pasangan muda di Korea Selatan. Pemberian hadiah dimulai pada tanggal 14 Februari. Biasanya para perempuan akan merayu laki-laki yang disukainya dengan memberikan cokelat, permen dan bunga. Kemudian pada tanggal 14 Maret, dikenal sebagai White Day, para pria akan membalas pemberian cokelat dan hadiah lainnya.
Bagi mereka yang tidak memiliki pasangan untuk merayakan Valentine atau White Day, terdapat hari libur ketiga yakni Black day. Pada tanggal 14 April, sudah menjadi tradisi bagi mereka yang lajang untuk berkabung karena tidak memiliki pasangan, sambil memakan satu mangkuk mi hitam atau Jajangmyeon.
Wales
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR