Nationalgeographic.co.id - Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi sangatlah bagus. Tapi apakah menerima terlalu banyak informasi bagus untuk psikologis kita?
Di era media digital seperti saat ini, informasi bisa dengan sangat mudah dan cepat di dapat.
Dengan mengandalkan search enggine atau chat room media sosial, kita bisa dengan mudah mendapatkan informasi.
Baca Juga: Hati-hati, Terlalu Sering Menggunakan Internet Dapat Memengaruhi Fungsi Otak Kita
Manusia pada dasarnya adalah makhluk yang penuh rasa ingin tahu. Secara konsisten kita mencari hal baru, mengeksplorasi, dan mencoba memahami.
Walau begitu, rasa ingin tahu ternyata tak selalu berdampak baik. Ungkapan populer, “Rasa ingin tahu membunuh kucing” menunjukkan pada kita bahwa kebutuhan untuk mengetahui informasi juga bisa membahayakan.
Manusia modern punya dorongan besar untuk mencari informasi. Ada rasa takut ketinggalan berita, takut tidak “update”.
Suguhan informasi yang sangat banyak ini sampai-sampai membuat kita lupa untuk memikirkan keakuratan informasi tersebut.
Baca Juga: Riset Buktikan Komunikasi Antara Usus dan Otak dalam Hitungan Detik
Ternyata, perasaan tidak pernah puas dengan informasi ini merupakan sifat alami otak manusia.
Dilansir dari Kompas.com dalam penelitian terbaru yang dilakukan tim dari Universitas California, Berkeley, ditemukan bahwa pencarian sebuah informasi memiliki kode saraf yang sama seperti pencarian uang.
“Bagi otak, informasi seperti sebuah hadiah, walau belum tentu akan berguna,” kata salah satu peneliti, Ming Hsy, Ph.D.
Ia mengatakan, informasi yang berlebihan seperti halnya junk food yang mengandung kalori kosong. Otak juga sering menilai berlebihan sebuah informasi, membuat kita merasa lebih baik namun sebenarnya info itu tidak berguna.
Baca Juga: Otak Yang Mencandu dan Kebiasaan yang Merugikan, Bagaimana Melawannya?
“Cara otak kita merespon sebuah ‘hadiah’ adalah alasan mengapa orang senang dengan hal-hal clickbait di internet,” katanya.
Rasa haus akan informasi ini sebenarnya merupakan bagian dari evolusi manusia yang mencari informasi untuk memaksimalkan kemungkinan bertahan hidup.
Sayangnya, kemudahan mengakses informasi (termasuk yang tidak benar) membuat manusia modern kelebihan.
Artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan judul "Otak Manusia Memang Haus Informasi."
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Mahmud Zulfikar |
Editor | : | Bayu Dwi Mardana Kusuma |
KOMENTAR