3. Memilah Sampah Sebelum Dibuang
Jika kita tidak ingin ikut menyebabkan TPA (Tempat Pembuangan Akhir) menggunung dan mengoarkan bau tak sedap plus mendukung polusi udara, sebaiknya kita hidup hemat sampah.
Ketika hendak membuang sampah, usahakan bedakan sampah organik dan non-organik. Gunakan barang yang bisa digunakan berulang-ulang, agar tidak mudah menjadi sampah.
Perlu kita ketahui, gunungan sampah yang ada di TPA ikut sumbangkan buruknya kualitas udara. Ketika sampah terkena sinar matahari, dia akan mengeluarkan gas metana dan air lindi.
Baca Juga: Tunjukkan Hasil yang Berbeda, Data Mana yang Kita Bisa Jadikan Patokan untuk Polusi Udara Jakarta?
Melansir dari Kompas.com, Gas metana merupakan salah satu penyebab pemanasan global. Bahkan, gas tersebut memiliki potensi lebih besar ketimbang gas karbon dioksida (CO2).
Jadi, bijak gunakan plastik dan buanglah barang yang memang sudah tidak benar-benar digunakan. Tujuannya, untuk mengurangi jumlah sampah.
4. Tanam Tanaman Anti-polutan
Akhir-akhir ini Pemprov DKI melalui Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) akan bagi-bagi tanaman lidah mertua secar cuma-cuma kepada warga. Hal ini bertujuan untuk mengurangi polusi.
Tanaman lidah mertua menurut penelitian mampu menyerap 107 polutan udara.
Ayo gerak bersama peduli lingkungan dan kurangi polusi udara. Demi lingkungan yang lebih sehat!
Source | : | National Geographic Indonesia |
Penulis | : | Mahmud Zulfikar |
Editor | : | Bayu Dwi Mardana Kusuma |
KOMENTAR