Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) merilis sebuah data yang menunjukan penyumbang particulate matter (PM) 10 -partikel kecil udara yang mampu menembus saluran pernapasan- terbesar di Jakarta adalah kendaraan bermotor, sebesar 47%.
Penggunaan kendaraan pribadi yang tidak terkontrol membuat polusi semakin menggila di langit-langit Jakarta.
Melansir Kompas.com, Gubernur Jakarta Anies Baswedan menyebut jumlah kendaraan bermotor yang mencapai 17 juta unit menyumbang buruknya kualitas udara di Ibu Kota.
Jadi, ayo gunakan transportasi publik. Demi udara yang lebih bersih.
2. Membakar Sampah
Kita selalu berpikiran, mengatasi sampah dirumah adalah kumpulkan-angkut-buang. Tanpa memilah-lagi mana organik dan non-organik. Dan setelah terkumpul di bak sampah, kita membakarnya.
Baca Juga: Anies Keluarkan Instruksi untuk Atasi Masalah Polusi di Jakarta, Ini 5 Hal Pentingnya
Dengan membakar sampah, alih-alih selesaikan gunungan sampah, ternyata zat berbahaya yang dihasilkannya berpindah ke udara dan kita menghirupnya.
Pembakaran yang bersih hanya bisa dilakukan dalam api panas dan suplai oksigen yang cukup. Tapi faktanya ketika kita membakar sampah hanya bagian luar yang berhasil terbakar dengan sempurna. Bagian dalamnya yang lembab dan lambat terbakar akan menghasilkan karbon monoksida.
Karbon monoksida inilah yang sangat berbahaya bagi manusia.
Source | : | National Geographic Indonesia |
Penulis | : | Mahmud Zulfikar |
Editor | : | Bayu Dwi Mardana Kusuma |
KOMENTAR