Bagi masyarakat Melanesia dan Austronesia di Pasifik Selatan, adat adalah identitas dan kehormatan. Masyarakat Papua sangat menghormati “Bapa Gus Dur” dan bagi warga Kristiani Papua, Jamaah NU adalah “Jemaat-nya Bapa Gus Dur pu Gereja” (jemaat Gereja yang dimaksud jamaah Nahdlatul Ulama) yang harus dijaga seperti menjaga diri sendiri.
Itulah mengapa masyarakat Samoa dan Hawaii dalam keluarga besar Republik Amerika Serikat sangat bangga dengan identitasnya yang bertahan, di tengah arus modernitas budaya populer Amerika Serikat.
Baca Juga: Katak Berhidung Panjang Seperti Pinokio Ditemukan di Perbatasan Indonesia-Papua Nugini
Itu juga yang membuat masyarakat Chamorro di Kepulauan Mariana yang menjadi wilayah perlindungan Amerika Serikat, juga memelihara identitas adat budaya mereka. Turis dari Jepang, Korea Selatan, dan China kerap berwisata ke wilayah tersebut karena keindahan alam dan budaya masyarakat setempat.
Terlebih bagi bangsa Jepang, banyak dari wisatawan Jepang juga berziarah ke tempat-tempat bekas pertempuran semasa Perang Dunia II yang tersebar di pulau-pulau di Pasifik Selatan.
Baca Juga: Bulbophyllum irianae, Spesies Anggrek Baru Yang Ditemukan di Papua
Diplomat Kementerian Luar Negeri Ida Bagus Bimantara yang pernah bertugas di KBRI Canberra mengingatkan betapa eratnya identitas kultural Austronesia dan Melanesia di Kepulauan Pasifik dengan Bangsa Indonesia.
Source | : | Kompas.id |
Penulis | : | Bayu Dwi Mardana Kusuma |
Editor | : | Bayu Dwi Mardana Kusuma |
KOMENTAR