Nationalgeographic.co.id - Kemampuan tertawa merupakan satu dari banyak penanda perkembangan emosional bayi. Begitu si kecil memahami asyiknya tertawa, ia akan semakin sering melakukannya.
Bayi bahkan tidak hanya tertawa ketika berinteraksi dengan Anda, tapi juga saat tidur lelap. Kira-kira, apa penyebabnya?
Kebanyakan bayi mulai belajar untuk tertawa begitu memasuki usia 3-4 bulan, tapi ini bukanlah patokan bagi semua bayi. Beberapa bayi mungkin baru akan tertawa beberapa bulan setelahnya, dan ini merupakan fenomena yang wajar.
Tawa pertama biasanya muncul karena bayi melihat hal-hal yang ia sukai, seperti wajah orangtuanya atau mainan yang menggantung di atas tempat tidurnya. Bayi juga bisa tertawa ketika mendengar suaranya sendiri atau karena tertawa membuatnya merasa senang.
Baca Juga: Sering Kecanduan Menjelajah Internet Tanpa Tujuan? Ini Penyebabnya
Saat tidur pun bayi Anda kadang tertawa. Uniknya, penyebab bayi tertawa saat tidur belum diketahui secara pasti.
Beberapa ahli menduga bahwa perilaku ini mungkin disebabkan karena bayi bermimpi, tapi belum ada metode konkret yang dapat membuktikan dugaan tersebut.
Meski begitu, ada penjelasan yang cukup menjanjikan mengenai fenomena ini. Seperti orang dewasa, bayi juga mengalami fase tidur yang disebut rapid eye movement (REM).
REM ditandai dengan gerakan mata cepat diiringi gerak tubuh secara tidak sadar. Selama fase REM, laju pernapasan bayi menjadi tidak teratur dan bisa berhenti selama 5-10 detik.
Tubuh bayi juga lebih sering mengalami gerakan refleks pada tangan, kaki, hingga wajah dan mulut.
Gerak refleks pada mulut membuat bayi seakan tersenyum dan tertawa saat tidur. Hal ini sejalan dengan penelitian dalam jurnal Nature and Science of Sleep.
Penelitian tersebut menemukan bahwa mulut bayi sering berkedut selama fase REM berlangsung.
Source | : | Hellosehat.com |
Penulis | : | National Geographic Indonesia |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR