Nationalgeographic.co.id - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) beberapa hari lalu menyatakan bahwa COVID-19 adalah pandemi global, dan menginstruksikan kepada Presiden Joko Widodo untuk mengklaim wabah ini sebagai darurat nasional.
Akibatnya, selain masker dan hand sanitizer, sarung tangan lateks menjadi barang paling dicari beberapa pekan ini dan membuat di setiap tempat kewalahan menjawab “stoknya kosong.”
Namun benarkah sarung tangan dapat membantu mencegah virus corona? Ahli virologi di Queen's University Belfast, Lindsay Broadbent, dengan singkat mengatakan “tidak.”
Baca Juga: Menjaga Para Lansia dari Ancaman Virus Corona, Bagaimana Caranya?
"Jika Anda menyentuh permukaan yang kotor dengan sarung tangan dan kemudian menyentuh wajah Anda, sebaiknya Anda tidak memakainya sama sekali," katanya.
Sebab, sarung tangan hanya akan berfungsi jika Anda mengganti dan mencucinya secara metodis, selayaknya Anda mencuci tangan. "Kalau tidak, mereka (virus) suka kulit kedua."
Bahkan sarung tangan nitrile yang dikenakan di laboratorium, yang dapat dibersihkan dengan semprotan alkohol atau hand gel harus diganti secara teratur. Broadbent menjelaskan bahwa orang-orang tidak boleh mulai mengenakan sarung tangan ini di tempat umum.
Semua ini tentang memahami "perjalanan kuman", seperti yang dikatakan Sally Bloomfield, profesor di London School of Hygiene and Tropical Medicine.
Baca Juga: Mengurangi Kontak Sosial Selama di Rumah, Ini yang Harus Dilakukan
Meskipun belum diketahui persis bagaimana COVID-19 menyebar, virus serupa ditularkan dalam tetesan batuk. Virus ini dapat menginfeksi Anda jika masuk ke mata, telinga, hidung, atau luka terbuka Anda. Singkatnya, menyentuh wajah Anda dengan jari-jari yang berpotensi terinfeksi bukanlah hal yang ingin Anda lakukan.
Broadbent, Bloomfield dan semua praktisi kesehatan lain di luar sana mengatakan dengan jelas: Anda harus mencucinya, baik sarung tangan maupun telapak tangan. Jika tidak bisa, jangan menyentuh wajah Anda.
Sebab, yang utama bukanlah sarung tangan ataupun masker, tapi bagaimana kita mengubah kebiasaan buruk kita menjadi rutinitas yang sehat.
Source | : | Guardian |
Penulis | : | Daniel Kurniawan |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR