Baca Juga: Wilayah Terisolasi Arktika Dihujani Mikroplastik, Bukti Parahnya Pencemaran
Pernyataan ini diperkuat oleh pakar kesehatan lingkungan dari Universitas Indonesia, Dr R Budi Haryanto, SKM, MKes, Msc, yang menilai hampir bisa dipastikan bahwa gangguan mental yang dialami anak-anak Desa Cinangka disebabkan oleh tingginya pencemaran timbal selama puluhan tahun.
Muhammad Ridho Fadillah adalah salah satu korban yang terekspos limbah aki bekas. Anak dari pasangan Aprijal dan Mardiyatni ini mulanya lahir normal, namun sejak tubuhnya mengalami panas tinggi kondisinya semakin memburuk sampai seperti saat ini.
Dia tak bisa berjalan bahkan duduk sekali pun, hanya terkapar di atas kasur kamar tidurnya. Anak lelaki berusia 10 tahun ini seharusnya bisa bermain dengan teman sebayanya dan belajar di sekolah dasar sesuai usianya.
Baca Juga: Karantina Wilayah Akibat Pandemi COVID-19, Polusi Udara Berkurang
Akhirnya saat ini kami bisa lebih bernafas lega tanpa menghirup racun. Pemerintah menjawab harapan kami dengan menutup pabrik aki bekas di Cinangka tahun 2010 karena dinilai membahayakan. Kami berharap tak cukup hanya ditutup, tetapi pemerintah mampu menyelamatkan generasi penerus kami yang lumpuh dan sakit akibat limbah hitam yang selalu meneror kami. Proyek foto ini dikerjakan pada 2015.
Penulis | : | Rahmad Azhar Hutomo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR