Nationalgeographic.co.id - Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas hutan dan keanekaragaman hayati didalamnya. Hutan menjadi satu-satunya tempat tinggal alami bagi hewan untuk bertahan hidup dan melestarikan jenisnya.
Seiring berjalannya waktu, ekosistem hutan kian berkurang akibat campur tangan manusia. Belum lagi dengan adanya perburuan liar yang turut mengancam kehidupan hewan didalamnya.
Harimau merupakan salah satu contoh hewan yang mengalami keduanya. Hewan yang merupakan bagian dari keluarga kucing besar ini, kerapkali diburu untuk dijual ke pasar gelap. Pun dengan Harimau Sumatra yang saat ini berisiko tinggi punah menurut status konservasi WWF.
Penyebab kelangkaan harimau diperkuat oleh laporan PBB tentang lingkungan global. Dilansir dari Kompascom, laporan menitikberatkan tentang menurunnya kualitas lingkungan dan punahnya barbagai jenis kehidupan.
Baca Juga: Arkeolog Temukan Ratusan Tulang Mamut dI Bandara Meksiko
Ini terjadi akibat adanya kasus perubahan iklim, polusi udara, adanya tanaman dan hewan invasif, sekaligus penggundulan hutan. Di Indonesia sendiri, kesadaran akan pentingnya konservasi hutan masih terbilang rendah.
Hal ini dibuktikan melalui dokumen penurunan emisi gas rumah kaca atau NDC yang dikutip oleh Kompas.id, kerusakan hutan Indonesia masih disebabkan oleh adanya kebutuhan pembangunan dan lahan yang setidaknya memerlukan pembebasan hutan sebesar 3,25 juta hektar pada 2020-2030.
Meski disebut mengalami penurunan, pelanggaran deforestasi hutan masih sering terjadi. Salah satunya yaitu kasus pembukaan tutupan hutan alam seluas 7,862 hektar di perkebunan sawit Buol, Sulawesi Tengah pada 2019 lalu.
Hal ini menandakan bahwa masih banyak celah yang dimanfaatkan manusia untuk merusak wilayah hutan demi kepentingannya sendiri.
Baca Juga: Aktivitas Manusia Akan Menghapus Sejarah Evolusi Bumi Selama 50 Miliar Tahun
Disisi lain, pengerusakan hutan juga meningkatkan potensi kelaparan pada Harimau. Berkurangnya jumlah mangsa yaitu babi hutan dan rusa, mengakibatkan timbulnya kasus harimau yang masuk kedalam wilayah pemukiman warga.
Efek inilah yang tidak kita sadari dapat memberikan dampak buruk bagi kedua belah pihak. Termasuk pada Harimau Sumatra yang terkena imbas dari pembukaan lahan untuk perdagangan kelapa sawit yang umumnya berada di Sumatra.
Membedah Target Ambisius Mozambik Memaksimalkan Potensi 'Blue Carbon' Pesisirnya
Penulis | : | Fathia Yasmine |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR