Nationalgeographic.co.id – Dari sekian banyak istilah baru yang muncul selama pandemi COVID-19, salah satunya adalah “Zoom Fatigue”. Itu mengacu pada kelelahan mental yang dirasakan setelah melakukan konferensi video daring.
Kita dapat mengubah cara kita berinteraksi di panggilan video dengan mengatur waktu lebih pendek. Namun, teori menyatakan bahwa yang kerap menyebabkan kelelahan adalah apa yang kita dengarkan.
Baca Juga: ‘Zoom Fatigue’, Fenomena Kelelahan Setelah Melakukan Konferensi Video
Suara-suara yang ditransmisikan melalui internet secara real time tidak diedit sehingga terdengar kasar di telinga kita. Itulah sebabnya kita dapat menghabiskan satu jam mendengarkan wawancara podcast tetapi merasa lelah setelah video call—bahkan ketika kita tidak harus menjadi pembicara.
Kabar baiknya, kita dapat melakukan sesuatu untuk mengurangi “Zoom Fatigue”. Berikut di antaranya:
Jangan menciptakan noise
Suara-suara tidak alami, tak terduga, dan menjengkelkan, memunculkan respons dalam otak dan memaksa kita berkonsentrasi padanya. Saat melakukan panggilan video, suara kita diubah oleh mikrofon. Frekuensi nada tinggi akan diperkuat dan menimbulkan suara melengking.
Tidak hanya itu, bahkan suara halus seperti ketukan di layar dan suara menelan akan tertangkap dan diperkuat melalui sistem.
Masalahnya, setiap orang sulit membatasi efek negatif suaranya karena mereka tidak tahu suara seperti apa yang muncul di perangkat lain. Saat tatap muka, kita dapat mendengar suara kita sendiri, sama dengan yang didengar audiens, sehingga dapat menyesuaikannya. Namun, itu sulit dilakukan saat konferensi daring.
Untuk mengurangi noise, mulai dari diri sendiri dulu. Sebab, sesuatu yang sederhana seperi menyesuaikan posisi, jarak, atau arah mikrofon dapat memberikan perbedaan besar.
Beralih dari audio internal laptop ke mikrofon headphone dapat menutupi banyak kebisingan lingkungan sekitar seperti mengklik keyboard atau gema ruangan.
Ruang percakapan sosial yang baru
Source | : | The Conversation |
Penulis | : | Gita Laras Widyaningrum |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR