Nationalgeographic.co.id - Para remaja menemukan koin emas saat melakukan penggalian di kota Yavne, Israel. Mereka diketahui sedang membantu para arkeolog dalam program liburan musim panas.
Selama penggalian, para remaja ini menemukan tumpukan harta karun berupa 425 koin emas 24 karat. Dilansir dari Daily Mail, para profesional dari Israel Antiquities Authority menggambarkannya sebagai penemuan yang "sangat langka".
Baca Juga: Hewan-hewan Dicekik Hingga Mati Sebelum Dipersembahkan Kepada Dewa
Oz Cohen adalah salah satu remaja beruntung yang menemukan koin itu. Cohen mengatakan kepada Jerusalem Post: “Saya sedang menggali tanah dan ketika saya menyendoknya, saya melihat sesuatu yang tampak seperti daun yang sangat tipis. Ketika saya melihat lagi, saya melihat bahwa ini adalah koin emas."
Harta karun itu ditemukan di sebuah wadah gerabah yang sengaja dikubur. Selain koin emas, ditemukan juga ”ratusan kliping yang lebih kecil, terbuat dari koin emas lain, yang akan berfungsi sebagai denominasi mata uang yang lebih kecil”, lapor Daily Mail.
Beberapa koin dan kliping berasal dari periode awal Islam, tetapi kebanyakan berasal dari Kekhalifahan Abbasiyah, kira-kira abad ke-10 atau ke-11.
Mereka adalah Kekhalifahan Muslim Ketiga dan dinasti ini berkuasa setelah mereka menggulingkan Bani Umayyah untuk menguasai suatu wilayah dari Asia Tengah hingga Afrika Utara.
Periode Abbasiyah dipandang sebagai masa keemasan yang meninggalkan kesan abadi di Dunia Muslim.
Tumpukan koin dan kliping ditemukan di daerah yang diyakini pernah menjadi rumah bagi banyak bengkel.
Ada kemungkinan bahwa koin tersebut dimiliki oleh pedagang atau pengrajin yang sukses. Mereka diyakini sebagai koin tertua yang pernah ditemukan dari periode Abbasiyah dan simpanannya akan mewakili sejumlah besar uang saat ini.
Baca Juga: Bukan Perburuan, Perubahan Iklim Jadi Penyebab Kepunahan Badak Berbulu
Robert Cole, seorang ahli koin Muslim yang bekerja dengan IAA, mengatakan kepada Jerusalem Post bahwa “dengan sejumlah [uang tunai] seperti ini, seseorang dapat membeli rumah mewah di salah satu lingkungan terbaik di Fustat, orang kaya ibu kota Mesir pada saat itu."
Para ahli bingung mengapa begitu banyak emas dibiarkan begitu saja di tanah. “Orang yang mengubur harta karun ini 1.100 tahun yang lalu pasti berharap dapat mengambilnya dan bahkan mengamankan kapal dengan paku agar tidak bergerak,” jelas Liat Nadav-Ziv, direktur penggalian di Reuters.
Namun, koin itu dibiarkan tidak terganggu selama lebih dari satu milenium. Kita mungkin tidak pernah tahu mengapa pemiliknya gagal mengambil harta karun itu.
Source | : | Daily Mail,Reuters,Jerusalem Post |
Penulis | : | Fikri Muhammad |
Editor | : | Gita Laras Widyaningrum |
KOMENTAR