Dengan adanya pagelaran virtual ini, penari kolok merasa bangga bisa mempertunjukkan eksistensi budaya Bali dan keunikan masyarakat kolok itu sendiri.
Lestarikan budaya melalui pemanfaatan teknologi
Terobosan penggunaan teknologi untuk lestarikan budaya memang menjadi bagian dari corporate social responsibility (CSR) yang sering digalakkan oleh PT Pertamina (Persero) sejak Oktober 2020 lalu.
Baca Juga: Bangun Kesadaran untuk Tangani Sampah Puntung Rokok, Dimulai Dari Mana?
Pemanfaatan teknologi untuk lestarikan budaya ini pun bukan yang pertama kalinya dilakukan. Sebelumnya, PT Pertamina pernah menggelar agenda serupa, salah satunya pagelaran tari topeng bertajuk “Mimi Rasinah Balik Maning” di Indramayu.
Unit Manager Comm, Rel & CSR Pemasaran Regional Jatimbalinus, Deden Mochammad Idhani menyampaikan, program tersebut dilakukan untuk menunjukkan komitmen Pertamina dalam membantu para pekerja seni terutama dalam kondisi pandemi seperti sekarang ini.
“Mari kita berikan apresiasi pada para pegiat seni di Indonesia untuk tetap berkarya di masa pagebluk ini. Karena budaya leluhur akan terus berkumandang apabila kita bersama (terus) berkolaborasi,” ujar Deden.
Pertunjukan Tari Kolok Bengkala: Tari Jalak Anguci & Tari Bebila ini juga menjadi puncak rangkaian pelestarian seni dan budaya yang dilakukan oleh PT Pertamina (Persero). Namun, Deden berharap, generasi muda akan terus terpicu untuk berpartisipasi dalam melestarikan budaya lokal.
Penulis | : | Yussy Maulia |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR