Mutasi genetik itu memiliki kemampuan mencegah berbagai jenis parasit malaria, Plasmodium vivax, P. falciparum, dan P. malariae. Khususnya P. vivax, parasit itu diketahui sangat mematikan karena memakan sel darah merah. Parasit ini tersebar luas pada pagebluk malaria di seluruh dunia, membuat sepertiga populasi dunia dalam risiko.
Baca Juga: Benarkah Kemampuan Atletik, Mempengaruhi Genetik Pada Seseorang?
Berdasarkan analisa, peluang seseorang di masa kini untuk bertahan hidup dan berkeluarga berkat kode genetik mereka sangat besar saat Malaria mewabah.
Sehingga kemampuan mencegah penyakit secara tidak langsung berkat kontribusi genetik orang Afrika yang tiba. Tetapi pendapat ini tak berlaku di pulau-pulau lainnya, karena kawasan lain tak memiliki kasus Malaria sebesar di pulau Santiago.
Meski metode pola keturunan genetik dapat menggambarkan sejarah masyarakat Tanjung Verde untuk mendeteksi adanya perubahan evolusioner, tetapi penelitian ini memiliki kekurangan. Kekurangan itu terletak pada metode statistika yang tak bisa membuktikan pola adaptasi genetik rinci selama 10 hingga 100 generasi terakhir.
Hamid bersama timnya berencana dapat memperluas metodenya untuk mempelajari populasi lainya di Tanjung Verde. Tepatnya, bagaimana kemampuan pendatang melalui migrasi massal, dapat terpapar penyakit yang berbeda dari lingkungan asalnya.
--catatan---
Khususnya, kami menunjukkan bahwa seleksi yang kuat pada lokus tunggal ini kemungkinan besar memengaruhi pola seluruh genom leluhur, yang berpotensi membiaskan kesimpulan demografis. Studi kami memberikan bukti adaptasi dalam populasi manusia pada skala waktu historis.
Source | : | elifesciences.org |
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR