Menurut Alfred G.O. Kase, Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Kristen Artha Wacana Kupang mengatakan bahwa bayi ikan itu diduga belum cukup umur sehingga bentuknya tidak lazim.
"Anak ikan hiu lainnya normal, hanya satu saja yang aneh. Dugaannya dia belum cukup umur makanya cacat. Apalagi ditemukan setelah tubuh induknya dibelah. Seperti anak ayam atau binatang lainnya, jika belum cukup umur, biasanya berbeda dengan lainnya. Ini analisa saya, tapi perlu pembuktian pemeriksaan lagi," kata Alfred di laman Merdeka.
Telur hiu yang dilahirkan setelah masa inkubasi biasanya mencapai 2-3 tahun menurut Alfred, walaupun ada juga yang hanya mencapai enam bulan. Sepanjang masa inkubasi itu, hiu bisa memangsa saudaranya sendiri sebelum dilahirkan. Dikarenakan suplai makanan dari induk berkurang.
Hiu juga tidak memiliki plasenta seperti ikan jenis lainya. Ikan dengan plasenta tidak memangsa saudaranya.
Sementara itu, seorang ahli biologi konservasi kelautan di Marine Stewardship Council bernama David Shiffman mengatakan bahwa bayi hiu yang aneh itu diduga cacat lahir Cyclopia parsial.
"Ini bukan hal yang saya pelajari, tetapi beberapa ahli yang saya ikuti melaporkan itu mungkin kasus Cyclopia parsial dengan satu orbit yang menyatu tetapi masih dua mata," ujar Shiffman di laman CNN Indonesia.
Kini, temuan hiu itu diawetkan dalam sebuah toples kaca supaya bisa dilihat banyak orang.
“Rumah saya penuh sesak dengan orang-orang yang ingin melihat hiu,” kata Abdullah tentang makhluk yang terlihat sangat mencolok seperti karakter dari “Baby Shark Dance".
“Banyak orang yang ingin membelinya, tapi saya akan menyimpannya. Saya pikir itu akan memberi saya keberuntungan, ”katanya, di Daily Mail.
Source | : | detik.com,merdeka.com,daily mail,CNN Indonesia |
Penulis | : | Fikri Muhammad |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR