Nationalgeographic.co.id—Hutan merupakan salah satu aspek penting di Bumi kita karena keberadaanya mencakup sepertiga dari daratan. Hutan menyediakan berbagai sumber bagi kelangsungan hidup semua mahluk hidup. Faktanya, hutan menjadi penyedia air, sumber oksigen serta mencegah timbulnya pemanasan global.
Seiring berjalannya waktu, banyak permasalahan yang timbul dan akhirnya menyeret hutan menjadi korban dari sisi gelap perilaku manusia. Penebangan pohon dalam skala besar, kebakaran hutan, perkebunan sawit, permukiman dan masih banyak lagi.
Salah satu cara yang dapat kita upayakan untuk menjaga kelestarian hutan adalah dengan melakukan penanaman pohon. Jumlah pohon yang semakin banyak akan memberikan kehidupan.
“Kalau pohonnya makin banyak, makin bagus, karena akan membuat iklim mikro sendiri yang dibutuhkan oleh manusia dan juga binatang,” ujar Agus Budi Kepala Balai Taman Nasional Bromo Tengger Semeru di Bromo.
Penanaman pohon adalah salah satu dari tindakan kecil yang jarang kita anggap penting. Padahal, tindakan kecil ini dapat memberikan sebuah perubahan besar.
Dalam upaya melestarikan kecantikan alam raya Indonesia, National Geographic Indonesia, Citra dan Unilever bersama Forum Sahabat Gunung, Komunitas Peduli Lingkungan Ranupani dan komunitas lain mengadakan kegiatan penanaman pohon.
Aktivitas ini berlokasi di Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru pada Senin, 8 Maret 2021. Kegiatan ini diikuti kurang lebih tujuh komunitas pecinta alam.
Menurut Mohammad Anshori kepala bidang humas Forum Sahabat Gunung, selain penanaman pohon, ada beberapa hal kecil lain yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan salah satunya yaitu dengan membawa kembali sampah tanpa membuangnya ke alam.
“Kami selalu menolak adanya kegiatan CSR yang memberikan tong sampah gratis," ujar Anshori. "Karena hal ini akan membuat orang berinisiatif untuk membuang sampah, harusnya ditanamkan kesadaran bahwa berapa banyak mereka membawa masuk sampah maka sebanyak itu juga sampah yang harusnya mereka bawa keluar contohnya dari tempat wisata.”
Pembahasan mengenai sampah bukan hanya dari hulu nya saja melainkan dari hilirnya juga atau dari mana sampah itu berasal. Kesadaran mengenai pentingnya alam bagi kelangsungan hidup semua makhluk, haruslah berawal dari diri kita sendiri. Karena kecantikan alam kita akan bergantung pada bagaimana kita memuliakan dan mengelola alam dengan bijak sehingga tercipta keseimbangan semesta.
Penulis | : | Silvia Triyanti Luis |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |