Dengan menganalisis potongan-potongan pecahan tembikar, para ilmuwan dapat menentukan jenis asam lemak dan hewan apa yang dimasak di setiap panci. Panci-panci yang ditemukan di sisa-sisa rumah Jacob hanya digunakan untuk memasak hewan-hewan halal.
“Kami menemukan bahwa pada masa Yahudi tersebut, tidak ada pengolahan babi sama sekali. Tapi pada fase Anglo Saxon ada pengolahan babi,” kata Dunne.
Selain itu, para peneliti memperhatikan tidak adanya tulang kaki belakang sapi, bagian dari hewan yang tidak dapat dimakan berdasarkan hukum kashrut. "Itu memberi kesan kepada kami bahwa hewan-hewan itu disembelih menurut hukum Yahudi," tambah Dunne.
Sisa-sisa ikan yang ditemukan juga tampak konsisten dengan praktik Yahudi. Beberapa tulang ikan haring ditemukan, tetapi tidak ada belut, makanan pokok populer di Inggris abad pertengahan, yang tidak halal menurut hukum kashrut.
Temuan arkeologi ini menunjukkan bahwa orang-orang Yahudi yang menetap di Inggris pada abad ke-13 tersebut kemungkinan besar tidak makan babi atau mencampur daging dan susu, seperti yang tidak dilakukan nenek moyang mereka. Dan kini, jika dicari, sebenarnya masih dapat ditemukan juga orang-orang Yahudi yang tetap teguh mematuhi hukum tersebut hingga hari ini.
Baca Juga: Satu Tahun GRID STORE: Tersedia Layanan Pelanggan Majalah-el Berdiskon
Source | : | The Jerusalem Post |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR