Pada makalah baru yang diterbitkan dalam jurnal Current Biology, Keller dan rekannya mengonfirmasi bahwa hiu ini memang dapat menggunakan medan magnet bumi untuk bernavigasi.
"Ada makalah lain yang menunjukkan bahwa hiu mendeteksi dan merespons medan magnet," kata Keller kepada National Geographic, "tetapi ini adalah studi pertama yang menunjukkan bahwa mereka memiliki indra seperti peta."
Mempelajari cara hiu bernavigasi dapat membantu kita memahami ke mana mereka pergi dan melindungi kawasan dengan lebih baik. Populasi 18 spesies hiu dan pari laut telah menurun hingga 70 persen sejak tahun 1970.
Untuk percobaan mereka, tim menempatkan hiu muda dalam satu tangki yang dikelilingi oleh kubus yang dibungkus kawat tembaga, "Ketika Anda mengubah jumlah daya yang mengalir melalui kabel-kabel itu, itu mengubah medan magnet," kata Keller. Jika hiu memang memiliki peta magnet di kepalanya, memaparkannya ke medan yang berbeda seharusnya mengarahkan ke pergerakannya, katanya.
Baca Juga: Wisata Ratu Bajak Laut Irlandia Grace O'Malley yang Melegenda
Dan itulah yang sebenarnya terjadi, setidaknya beberapa kali. Ketika hiu muda dihadapkan pada medan magnet tempat mereka ditangkap, di lepas Pantai Teluk Florida, mereka berenang ke berbagai arah. Tetapi ketika mereka terkena medan magnet yang meniru lokasi sekitar 375 mil selatan tempat mereka ditangkap, banyak dari mereka mencoba berenang ke utara.
Kettler mengatakan bahwa itu menunjukan hiu menggunakan semacam magnet peta yang memberi tahu kepada kelompoknya bahwa mereka berada jauh ke selatan dari tempat mereka seharusnya berada.
Penelitian juga mengekspos hiu ke medan magnet yang meniru tempat yang jaraknya persis sama ke utara. Namun, keika dilakukan, hiu-hiu itu tampaknya tidak tahu di mana mereka berada dan tidak tahu ke mana harus menoleh.
Mengapa peta hiu hanya berfungsi di selatan? Keller menunjukkan, mungkin hiu dalam populasi ini tidak pernah pergi ke utara tempat mereka ditangkap, karena hanya ada daratan di sana.
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Fikri Muhammad |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR