Hingga kini, serangga perintis telah menghasilkan banyak keturunan. Terdapat bukti bahwa laba-laba, serangga, dan pohon-pohon tinggi tumbuh subur di komunitas hutan purba. “Ini merupakan lompatan besar bagi makhluk-makhluk kecil di komunitas hutan yang sangat kompleks,” kata ahli geosains Michael Brookfield dari University of Texas dan University of Massachusetts di Boston.
"Tampaknya ini adalah radiasi evolusi yang cepat dari lembah pegunungan ini, lalu turun ke dataran rendah, dan kemudian ke seluruh dunia," ucapnya dalam sebuah jumpa pers.
Baca Juga: Ovipraptor, Dinosaurus Penyayang yang Difitnah Sebagai Pencuri Telur
Namun, belum dapat dipastikan bahwa Kampecaris sebenarnya adalah makhluk pertama yang hidup di darat. Bisa saja ada serangga yang lebih tua, hanya saja belum ditemukan. Tim berpikir hal ini mungkin menunjukkan bahwa, mereka telah mencapai akhir dari catatan fosil darat. Dalam hal ini, kaki seribu kuno mewakili poin penting di mana kehidupan berpindah ke daratan.
Menurut studi terbaru, menggunakan penanggalan jam molekuler yang didasarkan pada tingkat mutasi DNA, Kampecaris sekitar 75 juta tahun lebih muda dari usia yang diperkirakan. Terdapat juga temuan fosil tanaman bertangkai di Skotlandia, yang usianga sama dengan Kampecaris. Imuwan menilai, betapa cepatnya serangga dan tanaman berevolusi lalu beralih ke kehidupan di daratan.
Baca Juga: Fosil Tertua di Dunia Ditemukan di Skotlandia, Usianya 1 Miliar Tahun
Tantangan dalam penelitian ini salah satunya adalah proses mengekstraksi zikron (mineral mikroskopis pada fosil). Ekstraksi membutuhkan penglihatan yang sempurna dan tangan yang stabil, karena zirkon dapat dengan mudah terhapus secara tidak sengaja. Tidak boleh terjadi kesalahan sama sekali dalam proses ini.
Ahli geologi sekaligus penulis studi ini, Stephanie Suarez, telah menguasai teknik untuk memisahkan butiran zirkon dari sedimen sejak dia masih mahasiswa. Tekniknya dalam penelitian Kampecaris, sekarang mewariskan gelar Oldest Bug To Walk The Earth. "Pekerjaan semacam itu melatih saya untuk pekerjaan yang saya lakukan di sini di Houston," kata Suarez. "Ini adalah pekerjaan yang rumit." Studi ini dipublikasikan di Historical Biology.
Source | : | Big Think |
Penulis | : | 1 |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR