Pembagian kerja secara seksual dengan perempuan sebagai pengumpul dan laki-laki sebagai pemburu adalah keteraturan empiris utama etnografi pemburu-pengumpul, menunjukkan pola perilaku leluhur, demikian paparan Randall dan timnya dalam Female hunters of the early Americas, yang terbit dalam jurnal Science Advances pada November 2020.
"Kami menyajikan penemuan arkeologi dan meta-analisis yang menantang hipotesis man-the-hunter," ungkap Randall mewakili timnya. "Penggalian di situs dataran tinggi Andes di Wilamaya Patjxa mengungkapkan penguburan manusia berusia 9000 tahun yang terkait dengan peralatan berburu dari titik proyektil batu dan peralatan pemrosesan hewan."
Mereka juga mengungkapkan dalam jurnal itu tentang hasil analisis osteologis, proteomik, dan isotop menunjukkan bahwa "pemburu awal ini adalah wanita dewasa muda yang hidup dari tumbuhan dan hewan darat."
Baca Juga: Petroglif Peterborough, Diyakini Jadi Pintu Gerbang ke Dunia Roh
Analisis praktik penguburan Pleistosen Akhir dan Holosen Awal di seluruh Amerika menempatkan temuan ini sebagai penguburan pemburu paling awal dan paling aman dalam sampel yang mencakup 10 wanita lain dalam paritas statistik dengan penguburan pemburu lelaki awal. Temuan ini konsisten dengan praktik kerja tanpa gender di mana perempuan pemburu-pengumpul awal adalah pemburu besar.
Posisi kerangka tersebut dekat dengan senjata, sehingga mereka mengira, kerangka tersebut adalah milik pria yang sedang berburu. Namun mereka salah, kerangka tersebut adalah milik seorang wanita. Hal ini membuktikan bahwa wanita memainkan peran yang jauh lebih besar dalam berburu, daripada yang diasumsikan sebelumnya. Wanita juga diperlukan sebagai prajurit saat kelompok melakukan perburuan.
Source | : | Big Think |
Penulis | : | Fadhil Ramadhan |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR