Berdasarkan perkembangan anatomi gen dan tindak tanduk, banyak ahli yakin kalau anjing merupakan keturunan serigala abu-abu, Canis Lupus. Meski demikian, masih ada perdebatan karena ras anjing yang sangat bervariasi, termasuk ukuran, bentuk, dan tingkah laku--paling bervariasi di antara mamalia yang ada, kata James Serpell, profesor dari Universitas Pennsylvania School of Veterinary Medicine.
Ada banyak teori tentang evolusi anjing. Asal usul "sahabat manusia" itu menjadi perdebatan selama berabad-abad, bahkan Charles Darwin saja tak bisa menyebutkan nenek moyang anjing dengan yakin. Ada teori yang menyebutkan kalau anjing merupakan campuran antara serigala, anjing hutan, dan jakal. Tapi, tak ada bukti yang mendukung teori tersebut.
Anjing dan serigala memang punya banyak kemiripan. John Paul Scott, seorang etolog (etologi: cabang ilmu yang mempelajari perilaku dan cara hidup hewan), mencoba menjabarkan perilaku anjing dan serigala. Scott berhasil mendaftarkan 90 kebiasaan anjing. Hampir semua perilaku anjing juga diperhatikan pada serigala. Hasilnya, perilaku anjing yang tidak ada pada serigala hanyalah perilaku minor dan kemungkinan tidak terekam pada saat penelitian tapi sebetulnya dimiliki oleh serigala.
"Bukti
anatomi memastikan kalau serigala, anjing, anjing hutan, dan jakal
merupakan kerabat yang sangat dekat daripada kekerabatan mereka dengan
spesies pada keluarga Canidae,"kata Serpell.
Sahabat manusia
Berdasarkan
fosil purba yang ditemukan, anjing sudah menjadi sahabat manusia sejak
lama. Di Israel, fosil anak anjing ditemukan terkubur bersama tulang
manusia. Tangan kiri orang tersebut berada di punggung si anak anjing,
Di Amerika, tulang anjing juga sering ditemukan terkubur, baik satu
liang bersama tuannya atau dalam liang terpisah.
"Faktor biologis dan perilaku anjing yang jadi penyebab anjing cocok dengan manusia," kata Leslie Irvine dari Universitas Colorado di Boulder. Anjing juga punya waktu aktivitas yang sama dengan tuannya, tidak seperti serigala dan binatang malam lain, tambah Irvine. Karena kesetiaan, mereka bisa dilatih untuk berperilaku sopan.
Anjing sendiri menganggap para tuannya sebagai bagian dari grupnya dan rumah tuannya sebagai daerah kekuasaannya. Buku berjudul "Simon & Schuster's Guide to Dogs" menyebutkan informasi itu.
Sumber: LiveScience
Penulis | : | |
Editor | : | Administrator |
KOMENTAR