Sejak 1985, Jakarta berkembang menjadi kota yang dibangun secara horisontal dan vertikal. Mulai jamak didirikannya bangunan bertingkat, serta permukiman-permukiman dalam wujud rumah susun.
Contohnya pembangunan rumah susun di Kebon Kacang, Tebet, Klender, dan Kemayoran. Demikian keterangan badan Pusat Dokumentasi Arsitektur yang tertera pada hasil penelitian mereka. Perkembangan atau pembangunan kota Jakarta periode 1985 - 2000 ini terdata menciptakan kawasan-kawasan strategis, baik di pusat kota maupun pinggiran.
Di pusat kota, terbentuk kawasan wilayah linear dan memiliki daya dukung tinggi. Di pinggiran terbentuk prime land atau kawasan unggul. Lokasi strategis yang berkembang saat itu adalah sebagai berikut. Yang terpusat yaitu kawasan 1) Thamrin, Sudirman, Rasuna Said, Gatot Subroto, MT Haryono, S. Parman, Tomang serta 2) Lingkar dalam Pejompongan, Tanah Abang, Mampang Prapatan, Kebon Sirih, Manggarai, Menteng Dalam. Yang di pinggiran meliputi Pantai Indah Kapuk, Kawasan Berikat Nusantara Marunda, Sentra Primer Barat, Sentra Primer Timur, dan Pantai Utara.
Sementara di kawasan pedalaman (hinterland) di wilayah Botabek turut berkembang menjadi area dinamis akibat perluasan-perluasan wilayah itu.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR