Nationalgeographic.co.id—Virus SARS-CoV-2 menginfeksi lewat hidung dan tenggorokan, atau nasofaring. Sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa respons pertama saat virus itu menginfeksi, peneliti bisa menentukan seberapa parah dampaknya. Mereka dapat menentukan siapa yang akan mengalami sakit parah dan siapa yang akan bertahan dengan penyakit ringan atau tidak bergejala sama sekali. Hasil penelitian tersebut telah dipublikasikan di Jurnal Cell pada 22 Juli 2021.
Tim kolaborator di Boston Children's Hospital, MIT and the University of Mississippi Medical Center secara komprehensif telah memetakan infeksi SARS-CoV-2 di nasofaring. Tujuannya. untuk mendapatkan gambaran rinci tetang apa yang terjadi di nasofaring.
"Mengapa beberapa orang menjadi lebih sakit daripada yang lain telah menjadi salah satu aspek yang paling membingungkan dari virus ini sejak awal," kata Jose Ordovas-Montanes., PhD, dari Boston Children's seperti dilansir Boston Children's Hospital Newsroom.
Banyak penelitian, katanya lagi, mencari prektor risiko dengan meneliti darah sebelumnya. "Tetapi darah mungkin bukan tempat yang tepat untuk diteliti," katanya.
Source | : | Boston Children's Hospital,Jurnal Cell |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR