Garis-garis tersebut sangat geometris, yang artinya terukur dan dapat didefinisikan. Jika dilihat dari ketinggian akan terlihat seperti bentuk hewan, tumbuhan ataupun bentuk-bentuk imajiner menarik lainnya yang telah membuat orang-orang bertanya-tanya, untuk apa gambar tersebut dibuat?.
Para ahli memperkirakan, garis-garis yang dibuat lebih dari 2.000 tahun lalu atau sekitar tahun 700 Masehi tersebut merupakan bagian dari budaya Nazca, peradaban yang lebih tua 200 tahun dari peradaban Inca. Mereka membuat desain artistik dan kemudian para seniman kuno di masa itu menarik garis lurus sesuai dengan desain tersebut di gurun Peru.
Arkeolog Peru Toribio Mejia Xesspe adalah orang pertama yang secara sistematis mempelajari garis-garis tersebut pada tahun 1926. Namun, karena garis-garis tersebut hampir tidak mungkin diidentifikasi dari permukaan tanah, garis-garis itu baru pertama kali diketahui publik dengan munculnya penerbangan, oleh pilot yang menerbangkan pesawat komersial di atasnya.
Setelah itu, penemuan garis-garis tersebut terus berlanjut hingga ditemukan ratusan gambar raksasa lainnya. Terakhir, pada Oktober 2020, garis raksasa Nazca kembali ditemukan. Kali ini bergambar kucing, terdapat di lereng perbukitan sepanjang 37 meter.
Hingga saat ini, setidaknya sudah lebih dari 300 garis raksasa ditemukan. Dan sejak tahun 1994, garis Nazca sudah berstatus warisan budaya UNESCO. Ada ratusan gambar besar di sana dari dunia kuno, membentang dalam kawasan sekitar 450 kilometer persegi di Peru.
Teori-Teori
Setelah rangkaian penemuan garis-garis tersebut, para ilmuwan percaya bahwa sebagian besar garis dibuat oleh orang-orang Nazca, yang berkembang dari sekitar tahun 1 hingga 700 M. Namun, meski garis-garis raksasa tersebut mungkin saja dibuat oleh peradaban kuno Nazca, namun para arkeolog hingga saat ini tidak tahun fungsi dan tujuan garis tersebut dibuat.
Jika garis tersebut dibuat sebagai sebuah seni, bukankah di zaman itu belum ada pesawat? Jadi mereka tidak bisa melihat dan menikmati hasil karya mereka sendiri. Atau seperti teori konspirasi populer mengenai garis tersebut, bahwa garis tersebut dibuat untuk berkomunikasi dengan alien, maka meski mereka tidak bisa melihatnya, tapi alien bisa melihatnya dari luar angkasa, sebuah pesan untuk alien.
Melansir history.com, pada tahun 1930-an, Profesor Amerika Paul Kosok menyelidiki dan menemukan dirinya berada di ujung garis pada 22 Juni 1941, hanya satu hari setelah titik balik matahari musim dingin. Sepanjang hari ia mempelajari garis-garis tersebut, Kosok mendapati matahari terbenam yang sejajar langsung dengan garis. Kosok menyebut bentangan gurun tinggi seluas 310 mil persegi itu sebagai "buku astronomi terbesar di dunia".
Source | : | Live Science,elsevier.com,histrory.com,springer |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR