Pelatihan Budi Daya Herbal untuk Komunitas Sendangmulyo
Kamis, 4 Agustus 2011 | 14:39 WIB
Masyarakat di Desa Sendangmulyo, Minggir, Sleman, Yogyakarta, memperoleh pelatihan seputar herbal agar dapat mengelola tanaman dengan benar sehingga dapat digunakan sebagai pengobatan.
“Herbal memang sudah dikenal di masyarakat. Sayangnya, penggunaan dan budidaya herbal secara benar dan rasional belum banyak diketahui,” papar Imnas Titi Handayani, mahasiswa Fakultas Farmasi UGM yang mencetuskan program "Herbal Homeschooling", Kamis (4/8).
Di Yogyakarta, potensi tumbuhan herbal sangat berlimpah, khususnya di Desa Sendangmulyo Keprihatinan akan pendayagunaan tumbuhan herbal yang belum maksimal ini, akhirnya menggelitik Immas dan keempat rekannya, Arina N. Baroroh, Kurnia Amanti, Novita Inar A, dan Lutfiana Dwi A untuk mendirikan sebuah pos herbal. Lewat pos herbal ini diharapkan akan terbentuk kader-kader yang berkonsentrasi pada kesehatan alami.
“Dalam pos herbal ini kami memberikan informasi tentang pengelolaan herbal dengan benar. Kami juga memberikan pelatihan bersama agar masyarakat dapat melakukannya secara mandiri nantinya,” kata Imnas.
Pos herbal tersebut memiliki beberapa tanaman herbal yang dibudidayakan, seperti kunyit, jahe, temulawak, sambiloto, gandarusa, serta kejibeling. Sasaran pos herbal ini adalah kelompok wanita tani Khoirunnisa Sendangmulyo. "Mereka sudah terlebih dahulu memiliki dasar pengolahan herbal," Imnas mengutarakan alasan pemilihan kelompok tersebut. Pos herbal yang diresmikan sejak 14 Mei 2011 lalu sudah menghasilkan kurang lebih 11 kader. Beberapa produk, seperti jahe dan kencur instan, juga sudah dihasilkan.
Dalam pengembangannya, pos herbal ini akan diperkuat dengan tim yang akan mengawasi produk herbal tersebut. Sementara ini untuk produk herbal belum bisa diproduksi massal, hanya diproduksi di sekitar desa.
KOMENTAR