Gempa dahsyat yang terjadi di Fukushima, Jepang pada 11 Maret lalu ternyata telah menggeser dasar laut hingga 50 meter jauhnya. Pergeseran lempeng bumi ini merupakan pergeseran terbesar yang pernah tercatat sepanjang sejarah.
Pergeseran ini juga jauh lebih besar dibanding laporan bulan Mei lalu yakni hanya bergeser sekitar 24 meter. Pergeseran raksasa ini lah yang menyebabkan munculnya tsunami dahsyat yang menewaskan lebih dari 15 ribu orang dan melumpuhkan pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi.
Besarnya pergeseran tersebut terungkap setelah Toshiya Fujiwara dan rekan-rekannya, peneliti dari Japan Agency for Marine-Earth Science and Technolog. Mereka membandingkan peta dasar laut di kawasan tersebu yang dibuat pada tahun 1999 dan 2004 dengan peta yang dibuat beberapa hari setelah gempa terjadi.
Dari analisis yang mereka lakukan, selain pergeseran sejauh 50 meter, dasar laut di kawasan itu juga naik ke atas hingga sekitar 10 meter tingginya. “Temuan ini merupakan laporan yang sangat penting,” kata Chris Goldfinger, Marine Geologist dari Oregon State University yang tidak terlibat dalam studi tersebut.
Gempa Fukushima itu juga yang pertama tercatat terjadi di zona subduksi – sebuah tempat di mana plat tektonik saling bertumbukan dan menindih satu sama lain – di mana ilmuwan bisa melihat secara langsung sejauh mana pergerakan kepingan-kepingan kerak bumi hingga di tepi lempeng tersebut. (Sumber: LiveScience)
Penulis | : | |
Editor | : | Deliusno |
KOMENTAR