Pada Minggu (18/12) malam, sekitar pukul 22.00, kembali terjadi gempa dengan ledakan besar di kawah gunung berapi Ijen, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, yang memang telah berstatus siaga.
Gempa dirasakan oleh para warga di Kecamatan Sempol, Bondowoso, hingga radius tiga kilometer. Sejak statusnya dinaikkan ke Waspada (Level II) dari tanggal 15 Desember lalu, serta Siaga (Level III) kini, aktivitas vulkanik terus terjadi.
"Senin dini hari ini (19/12), pada pukul 01.00 juga kembali ada ledakan," Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Ijen, Bambang Hari Purwanto menegaskan.
Masih menurut laporan dari PPGA Ijen, pada Sabtu (17/12) siang, warna air Kawah Ijen sudah mulai berubah pula menjadi putih berbuih. "Kondisi air danau di kawah itu mengalami perubahan dari hijau muda menjadi putih," tutur Kepala Bidang Mitigasi dan Bencana PVMBG Bandung yang ikut memantau dan mengamati Ijen.
Selain perubahan warna air danau, indikasi lain adalah adanya peningkatan suhu air. Saat status Waspada suhu air mencapai 31 derajat Celcius, saat status Siaga suhu air mencapai 34 derajat Celsius.
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur telah melarang masyarakat, pengunjung, wisatawan maupun penambang belerang untuk melakukan pendakian hingga radius 1,5 km dari kawah. Kawasan ditutup sampai batas waktu yang belum ditentukan.
Staf Khusus Presiden bidang Bencana Alam, Andi Arif meminta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bereaksi cepat dan segera menuju lokasi guna memberikan pendampingan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta berbagai instansi di Bondowoso dan Banyuwangi.
Gunung setinggi 2.386 kilometer di atas permukaan laut itu mengalami aktivitas kegempaan dengan catatan berikut: aktivitas gempa tremor dangkal meningkat dari 27 kali menjadi 102 kali, sementara gempa vulkanik B meningkat dari lima kali menjadi 49 kali dalam sehari. Kandungan gas berbahaya di sekitar kawah juga dirasakan meningkat.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR