Berita gembira datang dari penangkaran cagar alam Pukaha di Selandia Baru. Mereka baru saja memiliki penghuni baru, yakni seekor bayi kiwi putih yang menetas Kamis (22/12) waktu setempat.
Kiwi ini berhasil ditetaskan oleh induk yang pernah menetaskan kiwi pertama di cagar alam Pukaha pada Mei 2011 lalu. Bayi kiwi pertama itu diberi nama Manukura dan bayi kedua yang baru menetas diberi nama Mauriora. Nama 'Mauriora' ini berarti 'kehidupan berkelanjutan' dalam bahasa Maori --bangsa asli Selandia Baru.
Kehadiran dua bayi kiwi disambut gembira mengingat populasinya kian menurun tiap tahun. Diketahui ada lima spesies kiwi dan semuanya terancam punah karena penggundulan hutan dan perburuan.
Padahal hewan yang masuk famili Apterygidae ini merupakan simbol nasional dari Selandia Baru. Sedangkan kiwi putih merupakan jenis yang istimewa mengingat jenis seperti ini jarang dihasilkan.
"Memiliki anak kiwi kedua adalah hadiah yang menyenangkan, terutama pada saat ini. Kami kira Natal datang lebih awal di bulan Mei ketika Manukura hadir. Tapi kini Natal datang dua kali," ujar Ketua Cagar Alam Pukaha Kathy Houkamau.
Biasanya hanya kiwi dari Pulau Utara yang memiliki gen resesif putih di jantan dan betinanya. Ini memungkinan buat kiwi dari area itu untuk menghasilkan keturunan kiwi putih. (Sumber: International Bussines Time)
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Semarang, Nazar Nurdin |
KOMENTAR