Dalam sebuah studi yang dipublikasikan di jurnal Ecology Letters, terungkap bahwa ikan bisa memprakondisikan anak-anak mereka hingga tumbuh lebih cepat jika hidup di temperatur air yang sama dengan temperatur air mereka. Pra kondisi ini, dikenal dengan transgenerational plasticity (TGP), terjadi ketika tanda-tanda lingkungan dialami oleh induk sebelum masa pembuahan mampu mengubah bagaimana anak-anak mereka merespons lingkungan nantinya.
Stephan B. Munch dan Santiago Salinas, peneliti dari Stony Brook University, bersama sejumlah rekan dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) yakin bahwa mereka menemukan bukti-bukti pertama adanya fenomena TGP pada vertebrata.
Menurut Munch dan Salinas, TGP merupakan mekanisme potensial untuk mengatasi perubahan iklim. “Di saat menjelang terjadinya perubahan iklim global seperti ini, efek transgenerational akibat temperatur bisa jadi memainkan peranan sangat penting sebagai mekanisme mengatasi kondisi suhu yang telah berubah,” ucap Munch.
Dalam eksperimen, tim peneliti mengumpulkan beberapa ratus ekor ikan sheepshead minnows (Cyprinodon variegatus variegatus) di kawasan Gulf Islands National Seashore, Gulf Breeze, Florida. Ikan-ikan itu kemudian dibawa ke fasilitas penangkaran ikan di Stony Brook University. Untuk menguji thermal TGP saat pertumbuhan, induk ikan ditempatkan pada air bertemperatur berbeda dan pertumbuhan anak-anak mereka kemudian diukur.
Jika baru 7 hari terkena imbas temperatur orang tuanya, pertumbuhan sang anak masih sama bagi seluruh orang tua. Akan tetapi, setelah 30 hari terkena temperatur, anak-anak mereka tumbuh pesat jika hidup di temperatur yang sama dengan orang tuanya.
Eksperimen ini membuahkan hasil yang sama meski telah direplikasi dan diulang-ulang. Setiap kali diuji, hasilnya sama. Anak-anak dari temperatur tinggi (ditetapkan di 34 derajat Celsius) dan rendah (24 derajat Celsius) tumbuh lebih pesat jika mereka hidup di temperatur yang sama dengan induknya. “Perbedaan pada tingkat pertumbuhan anak-anak, berdasarkan apakah induk mereka mengalami temperatur yang sama atau tidak, sangat signifikan,” kata Salinas.
“Baru sedikit hal yang diketahui terkait efek transgenerational pada fisiologi,” kata Munch. “Bagian yang paling menarik dari penelitian ini adalah, meski banyak penelitian terkait efek transgenerational sudah dilakukan pada ikan, namun ini merupakan bukti efek transgenerational terkait temperatur,” ucapnya.
Dari sudut pandang ini, jika efek serupa terjadi pada spesies lain, program aquaculture bisa berpotensi menguntungkan dengan memanipulasi lingkungan tinggal orang tua sebelum mereka berketurunan. “Ada alasan kuat untuk yakin bahwa efek serupa juga hadir di banyak spesies. Kami baru mulai mencari,” ucapnya. (Sumber: PhysOrg)
Penulis | : | |
Editor | : | Deliusno |
KOMENTAR