Upacara seren taun merupakan seremoni adat masyarakat Sunda menyambut panen serta musim tanam yang baru. Dalam seren taun di Kampung Budaya Sindangbarang, Desa Pasir Eurih, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, hari Minggu (15/1) kemarin, masing-masing keluarga petani membawa tandu berisikan hasil bumi yang dikenal sebagai dongdang.
Prosesi-prosesi seren taun intinya bersifat mengucap syukur atas suka-duka yang mereka alami terutama di bidang pertanian selama setahun yang lalu dan tahun yang akan datang.
"Dan mohon restu agar panen tahun depan berjalan lancar, tidak gagal, terhindar dari cuaca buruk yang dapat menggagalkannya," cetus salah satu dari warga setempat yang ikut saat upacara.
Persiapan oleh masyarakat sendiri ternyata sudah diawali sejak subuh. Sebanyak 54 Rukun Tetangga (RT) di Sindangbarang telah berkumpul di depan masjid Sindangbarang membawa dongdang. Kemudian sekitar pukul 08.00 WIB rombongan bergerak menuju tempat pelaksanaan upacara puncak.
Pawai dongdang dilengkapi barisan pembawa rengkong alias padi hasil panen. Di sini, padi dianggap perlambang kemakmuran bagi petani. Selama jalannya upacara ini, doa-doa dibacakan serta ada semacam ritual memperebutkan berkah.
Rangkaian kegiatan yang berlangsung pada siang hari itu juga diwarnai dengan berbagai sajian seni tradisional khas Sunda antara lain Tari Jaipong, Rampak Gendang, dan Angklung Gubrak.
Kampung Budaya Sindangbarang memang kampung tertua di Bogor yang merupakan wilayah peninggalan Kerajaan Padjadjaran ini. Salah satu kebudayaannya yang hingga kini tetap lestari yaitu upacara adat seren taun.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR