Keberadaan becak motor di Kota Yogyakarta dinilai meresahkan. Pasalnya, icon pariwisata DIY yakni becak kayuh akan tergeser dengan kehadiran becak motor.
Hal ini ditegaskan oleh Ketua Asosiasi Paguyuban Becak Yogyakarta (Aspabeta), Totok Yudianto, saat menanggapi banyaknya jumlahnya becak motor di Yogyakarta.
"Keberadaan becak bermotor bisa merusak icon wisata becak di Yogyakarta yang selama ini identik dengan becak kayuhnya," kata Totok di Yogyakarta, Senin (13/2).
Becak motor pun, katanya, memasang tarif yang jauh lebih murah ketimbang becak kayuh. Kalau becak kayuh bisa mencapai Rp10.000, sedangkan becak motor hanya memasang tarif Rp5.000. Biasanya lokasi becak motor ini dijumpai di Jalan Malioboro dan wisata pendidikan Taman Pintar.
Totok menjelaskan becak motor sudah dilarang dengan Surat Edaran Gubernur 551.2/0316 Tahun 2003 tentang Larangan Becak Bermotor. "Kami sudah melaporkan becak motor ini pada instansi terkait. Kami harap segera ditindak,"paparnya.
Kasie Angkutan Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Hari Puwanto mengatakan, bahwa pihaknya terus menindak keberadaan becak motor. Pada 2011 lalu, sudah ada 25 becak motor yang ditindak. Hingga Januari 2012, sudah tercatat enam becak motor akan ditindak.
Penulis | : | |
Editor | : | Bambang Priyo Jatmiko |
KOMENTAR