Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) baru saja menandatangani nota kesepahaman mengenai Peningkatan Kerja Sama Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dengan University of Queensland (UQ) Australia.
Nota kesepahaman itu ditandatangani oleh Kepala LIPI Prof. Dr. Lukman Hakim dengan Rektor University of Queensland Prof. Deborah Terry pada Senin (28/5). Jangka waktu bagi berlakunya nota kesepahaman lima tahun, tapi bersifat renewable. Artinya dapat diperpanjang atau diperbaharui kembali dengan persetujuan kedua belah pihak setelah meninjau kembali di akhir periode.
Lukman mengungkapkan, ruang lingkup kerja sama antara LIPI dengan UQ Australia meliputi mulai dari proyek pengembangan riset, penelitian bersama, pengembangan staf kedua belah pihak, hingga program studi pascasarjana. Ada juga pertukaran ilmuwan, penyelenggaraan bersama seminar atau workshop, dan bentuk-bentuk kerjasama lain yang disetujui kedua belah pihak.
"Kami tidak membatasi fokus ke bidang (penelitian) tertentu, kami terbuka ke semua peluang," kata Deborah senada, saat ditemui dalam acara seminar, di Jakarta, Selasa (29/5), sehari setelah penandatanganan. Dikatakannya, program kerjasama ilmiah di bawah nota kesepahaman ini hampir meliputi semua bidang keilmuan, termasuk bidang penelitian dasar.
Beberapa bidang keilmuan yang akan dieksplorasi, menurut Prof. Matt Cooper dari UQ, adalah penelitian kesehatan, geografi, teknik, ilmu sosial.
"Serta ada pula tantangan besar yang tengah dihadapi Australia dan Indonesia pada isu seperti perubahan iklim dan ketahanan pangan pula. Kami akan melihat kemungkinan bekerja bersama dalam penelitian biodiversitas, genetika, pengobatan epidemi penyakit seperti demam berdarah, dan lain sebagainya. Banyak hal yang ingin kami capai," urai Cooper.
"Yang jelas dalam kerja sama ini kami merupakan mitra yang setara," ujar Bogie Soedjatmiko Eko Tjahjono, Kepala Biro Kerjasama dan Pemasyarakatan Iptek (BKPI) LIPI.
Ia menambahkan, kerja sama ini akan diprioritaskan pada bidang strategis yang sejalan antara UQ dan LIPI. Diharapkan pertukaran bisa menguntungkan kedua belah pihak dengan saling memanfaatkan kemampuan dalam memberikan sumbangan bagi kemajuan iptek, khususnya bagi bangsa Indonesia.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR