Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) adalah spesies badak yang paling langka di antara kelima spesies badak yang ada di bumi. Estimasi populasinya hanya sebanyak 50 individu di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), Provinsi Banten.
Spesies ini hingga awal abad 20 masih bisa ditemui di Semenanjung Indo-Cina dan Sumatra selain di Pulau Jawa. Berbeda dengan spesies badak lain yang dapat ditemukan di kebun binatang atau lokasi konservasi ex-situ, badak Jawa hanya hidup di habitat alamnya dengan tingkat reproduksi yang cukup rendah.
Indonesia merupakan negara yang sangat penting bagi konservasi badak di dunia. Mengingat negara ini memiliki dua spesies badak yaitu badak Jawa dan badak Sumatra (Dicerorhinus sumatrensis). Keduanya menyandang status kritis terancam punah menurut badan konservasi dunia IUCN.
Pelestarian spesies langka ini bisa terjadi ketika ada kepedulian dari masyarakat Indonesia. Salah satu kampanye kepedulian itu, digagas WWF-Indonesia, dengan lari lintas alam di TNUK sepanjang sepuluh kilometer. Kegiatan ini akan diadakan pada 24 Juni 2012 diikuti oleh 50 pelari utama yang terpilih dari kompetisi online di jejaring sosial.
Selain ke-50 pelari terpilih, kegiatan yang didukung oleh Balai TN Ujung Kulon ini juga terbuka bagi masyarakat dan pemerintah setempat. "WWF-Indonesia berpendapat upaya konservasi yang dilakukan hanya akan berhasil apabila mendapat dukungan dari masyarakat luas, sehingga kita bisa menyelamatkan satwa yang menjadi kekayaan dan kebanggaan bangsa Indonesia ini," kata Anwar Purwoto, Direktur Program Kehutanan, Air Tawar dan Spesies WWF-Indonesia, Kamis (31/5).
Lari sepuluh kilometer dengan tema "Run Rhino Run" merupakan salah satu agenda dari Tahun Badak Internasional. Dikatakan Novianto Bambang sebagai Direktur Direktorat Kementerian Kehutanan, acara ini diapresiasi sebagai kampanye publik mengenai kepedulian alam. "Kegiatan ini juga sangat sejalan dengan Tahun Badak Internasional yang akan segera dideklarasikan oleh Pemerintah Indonesia," kata Novianto.
Pengalaman berlari di kawasan TNUK, merasakan keunikan dan kecantikannya, diharapkan bisa menimbulkan keinginan untuk menjaga kelestariannya. "Diharapkan juga peserta akan menyebarkan pesan ini ke publik yang lebih luas," kata Yasha Chatab dari Indo Runners sebagai komunitas yang digandeng WWF-Indonesia.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Semarang, Nazar Nurdin |
KOMENTAR