“Tidak mengherankan jika es di planet kita mencair,” kata Robin Bell, seorang ahli lapisan es kutub di Lamont-Doherty Earth Observatory di Universitas Columbia. “Kita telah menaikkan suhu, dan seperti yang Anda dapat saksikan es batu di gelas Anda meleleh pada hari musim panas, tindakan kita saat ini telah mencairkan es planet kita,” sambungnya.
Itulah yang sedang dihadapi Bumi saat ini. Perubahan ini dapat menyebabkan planet yang sangat berbeda dalam rentang waktu 500 tahun ke depan, sebagian besar tergantung pada seberapa besar keinginan manusia untuk mengubah cara mereka. Pemanasan planet juga dapat berkontribusi pada cuaca ekstrem seperti gelombang panas, badai, dan kekeringan yang dapat mengubah daratan. Semua bentuk kehidupan di Bumi pun terancam punah. Dan hal itu sudah mulai terjadi.
Kembali ke Christopher Columbus, dia mungkin tidak bisa membayangkan keadaaan permukaan Bumi saat ini, adanya jalan raya yang dipenuhi dengan hiruk pikuk kendaraan, gedung-gedung bertingkat yang menjulang tinggi, ataupun semakin maraknya orang-orang yang memakai telepon genggam. Sudah dipastikan, teknologi semakin jauh ke depan akan terus berkembang. Sayangnya, belum ada satu teknologi pun yang dapat mengatasi perubahan iklim Bumi saat ini.
Jadi, bagaimana Bumi di masa depan 500 tahun dari sekarang? Mungkin jawabannya terletak di perilaku manusia itu sendiri. Karena penghuni Bumi yang paling sukses saat ini adalah umat manusia.
Source | : | theconversation.com |
Penulis | : | Wawan Setiawan |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR