Selasa, (4/9) ini European Environment Agency (EEA) yang bertugas untuk menyediakan informasi akurat dan independen terkait lingkungan bagi publik memaparkan hasil studi terbaru mereka yang dituangkan dalam bentuk peta interaktif.
Peta tersebut menggambarkan indikasi adanya gelombang panas yang akan menghantam kota-kota di Eropa pada enam dekade dari saat ini. Berdasarkan potensi dan tren pemanasan global yang saat ini masih terus berlangsung.
Beberapa kawasan yang diprediksi akan paling banyak mengalami gelombang panas tersebut antara lain sekitar selatan Spanyol, sebagian dari Prancis selatan, Italia, Yunani, Serbia, dan Turki bagian barat.
Menurut prediksi EEA, kota-kota di kawasan ini kemungkinan akan mengalami suhu panas hingga lebih dari 50 hari dalam setahun. Ketika suhu panas melanda, EEA menyebutkan, temperatur diperkirakan akan mencapai lebih dari 35 derajat Celsius di siang hari. Adapun di malam hari, suhu juga tidak akan turun hingga di bawah 20 derajat Celsius.
Meski demikian, dari pemodelan yang dibuat, kawasan utara dari benua Eropa seperti Inggris Raya, negara-negara Skandinavia, dan Baltik selatan merupakan kawasan yang paling aman dari ancaman gelombang panas. Pemodelan itu sendiri memprediksi cuaca yang akan terjadi di tahun 2071 sampai 2100.
Peta yang disusun EEA sendiri memantau sekitar 500 kota di berbagai negara-negara Eropa. Saat menyusun peta tersebut, tim peneliti juga memperhitungkan faktor yang disebut dengan urban heat island atau suhu panas yang disimpan di jalanan, struktur-struktur bangunan beton, dan kawasan hijau yang mampu melepaskan panas saat gelombang suhu tinggi menyerang.
Penulis | : | |
Editor | : | Deliusno |
KOMENTAR