Direktur Taman Arkeologi Pompeii, Massimo Ossana, mengatakan bahawa penemuan tersebut memberikan wawasan yang luar biasa mengenai pola makan orang Romawi. Peninggalan bersejarah ini ditemukan area situs Regio V tahun 2019.
Lebih lanjut mengenai temuan ini, di terlihat adanya lukisan nymph atau peri laut yang menunggangi kuda di salah satu sisi konter. Lukisan lain yang terlihat di sisi lain konter adalah ayam jago besar dan sepasang bebek.
Ada pula graffiti vulgar yang diduga ditujukan untuk menghina pemilik tempat tersebut. Terdapat tulisan berbunyi, “Nicia cinaede cacator” hinaan yang menggambarkan seorang pria bernama Nicia sebagai catamite shi**er.
Baca Juga: Sampel Kotoran Kuno Ungkap Tubuh Penduduk Pompeii Inggris Dipenuhi Cacing Pemakan Ginjal
Para arkeolog meyakini bahwa tulisan di atas lukisan anjing yang dirantai ini merupakan penghinaan homofobik, merujuk pada seorang remaja laki-laki yang tidur dengan pria dewasa—dikenal sebagai catamite.
Laman Ancient Archeology menuliskan beberapa temuan lainnya. Sebut saja fragmen tulang bebek, kacang fava yang dihancukan – digunakan untuk mengubah cita rasa angguh. Ada pula peralatan memasak seperti mangkuk untuk minum dari perunggu, toples keramik hingga termos anggur.
Konter yang dihiasi dengan lukisan berwarna cerah dipergunakan untuk menyimpan toples tersebut. Thermopolium ini merupakan yang pertama dalam keadaan utuh dari 80 temuan.
Baca Juga: Dahsyatnya Letusan Vesuvius, Hanya Butuh 15 Menit Musnahkan Pompeii
Source | : | britannica,The Telegraph,The Guardian,Ancient Archeology |
Penulis | : | Maria Gabrielle |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR