Indonesia memiliki kekayaan laut dengan jumlah yang luar biasa, yang belum terkuak seluruhnya. Potensi sumber daya laut Indonesia yang amat besar ini perlu lebih banyak diupayakan untuk terungkap agar bermanfaat bagi kehidupan.
LIPI melalui Pusat Penelitian Oseanografi terus melakukan penelitian kelautan. Pada Senin (3/6) lalu, tim Ekspedisi Widya Nusantara (EWIN) 2013 baru saja dilepas menuju Selat Makassar selama 20 hari dengan kapal riset Baruna Jaya VIII.
"Begitu sedikit yang kita ketahui tentang lautan," ujar Deputi Ilmu Pengetahuan Kebumian LIPI Iskandar Zulkarnain, dalam sambutannya ketika acara pelepasan EWIN 2013 di Pelabuhan Nizam Zachman, Muara Baru, Jakarta Utara.
EWIN diinisiasi oleh LIPI sejak 2007. Ekspedisi telah melaksanakan penelitan ke perairan Raja Ampat dan Kepulauan Natuna.
Kini Selat Makassar dipilih karena perairan dalam ini menjadi lintasan arus laut dari Samudra Pasifik Barat (utara) ke Samudra Hindia (selatan) yang merupakan bagian dari sirkulasi arus global. Iskandar mengungkapkan, ada sekitar delapan hingga sembilan juta meter kubik volume air yang mengalir tiap detik di Selat Makassar.
"Namun kita tidak tahu apa yang ada di dalam air itu. Apa pun mungkin. Laut terhubung antara satu dengan lainnya. Marine sciences yang dapat membantu memahami proses yang terjadi di laut. Tentang inilah, nanti di akhir penjelajahan EWIN 2013 akan memberi informasi baru," tambahnya.
Dengan misi EWIN 2013 menyingkap proses-proses fisika, kimia, biologi, dan pencemaran yang berlangsung pada ekosistem lautan dalam Selat Makassar, maka tujuan utama penelitian yaitu studi kondisi ekologi dan keanekaragaman hayati pada perairan pelagis juga zona bentik di dasar perairan, studi proses vertical mixing, dan studi transportasi polutan. Baruna Jaya VIII dilengkapi alat untuk mengambil sampel laut dalam.
"Total ada 20 peneliti—16 orang peneliti dalam negeri dari P2 Oseanografi, dan 4 lagi merupakan peneliti asing yang bergabung. Ada dua dari Korea Selatan [Korea Institute of Ocean Science and Technology] serta dua dari Cina [Lab of Marine Chemistry and Environmental Monitoring Technology TIO-SOA Xiamen]," kata Ketua Tim Ekspedisi, Susetiono.
"Besar harapan kami terhadap seluruh tim dan kru saling bekerja sama untuk melaksanakan tugas dengan baik dan mendapat sukses."
Iskandar juga mengatakan, ekspedisi ini diharap membawa hasil penemuan yang dapat dipublikasikan di sejumlah jurnal ilmiah internasional.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR