Waffen Schutzstaffel atau lebih sering disingkat Waffen-SS merupakan pasukan elite yang ditakuti kala zaman Perang Dunia II. Dalam Bahasa Inggris, waffen adalah weapon (senjata). Sementara Schutzstaffel memiliki makna Regu Pelindung.
Masa awal pembentukannya, April 1925, SS menjadi organisasi sayap militer Nazi, semacam regu pelindung khusus untuk Adolf Hitler. Saat Heinrich Himmler menjadi pemimpin SS, organisasi ini menjadi elit, kesatuan bersenjata sendiri yang kemudian dikenal sebagai Waffen-SS.
Himmler menginginkan anak buahnya mirip pasukan Pretoria di zaman kekuasaan Romawi. Maka ia menerapkan peraturan tegas: mereka yang ingin bergabung harus berusia antara 17 - 22 tahun, tinggi badan 172 - 178 sentimeter (tinggi 178 sentimeter khusus untuk pasukan kawal pribadi Hitler), dan wajib membuktikan asal-usul keturunan Jerman hingga tahun 1800-an.
Terpenting, mereka yang tergabung punya pandangan ke-Nazi-an, tidak berkacamata, sehat fisik dan mental. Gemblengan luar biasa keras diterapkan dalam pelatihan anak-anak muda ini dengan penggunaan peluru asli dan tank nyata.Walhasil, mereka tampil sebagai pasukan nomor satu yang bahkan rela menembak sesama tentara Jerman yang dianggap tidak patriotik.
Namun, seiring mengganasnya Perang Dunia II, Himmler kesulitan mencari tenaga baru Waffen-SS.
Di sinilah Himmler melanggar prinsipnya sendiri dengan merekrut legiun-legiun asing. Tanpa diketahui banyak orang, salah satu legiun ini berasal dari Indonesia. Ya, Nusantara.
Dalam foto hitam-putih yang terbit dalam Majalah Angkasa Edisi Koleksi Waffen-SS, tampak seorang pria Indonesia (Hindia Belanda) menggunakan seragam SS, menyandang senjata di bahu kanan, lengkap dengan pangkat kemiliteran.
Pria yang tidak diketahui namanya itu tergabung dalam 23 SS-Freiwilligen Panzergrenadier Division Nederland. Kesatuan ini awalnya terbentuk pertengan tahun 1941 setara Resimen, "Legion Niederlande", dipimpin mantan Jenderal Belanda, Seyffardt. Tangguh dan berpengalaman di front timur. Terbentuk setara Divisi pada pertengahan 1943.
Sejarah pun tertulis bahwa eksistensi Waffen-SS tidak bertahan lama. Perang Dunia II dikuasai pasukan gabungan AS, Inggris, dan Uni Soviet. Hitler yang terdesak di bunker, marah dan kecewa, mencopot Himmler dari segala posisi yang dimilikinya.
Selanjutnya, disusul perintah larangan bagi SS untuk meneruskan perlawanan dan segala bentuk SS dibubarkan. Dengan demikian, pada 6 Mei 1945, Waffen-SS dihapus. Esoknya, 7 Mei, Jerman takluk tanpa syarat.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Semarang, Nazar Nurdin |
KOMENTAR