Pagi hari menutup kunjungan di Rokan Hulu, kami mengarungi Sungai Rokan Kiri sekitar dua jam perjalanan menuju dermaga Kecamatan Rokan IV Koto. Halimun bak tirai tipis, udara dingin serta berbagai formasi batuan sepanjang pengarungan membuat saya enggan meninggalkan tempat ini.
Dekat dermaga di Kecamatan Rokan IV Koto, pengunjung yang tengah menunggu angkutan darat ke Ujungbatu atau perahu pancung ke Desa Tibawan dapat berkunjung ke situs cagar budaya Istana Rokan. Cukup berjalan kaki sekitar lima menit, Anda akan tiba di sebuah kawasan berisi rumah-rumah panggung kayu berusia tua.
Istana Rokan berusia sekitar 100 tahun, dibangun menggunakan langgam Melayu, terdiri atas tiga lantai: Balairung Sari di lantai satu, tempat penyimpanan benda-benda kerajaan di lantai dua serta anjungan bagi para putri raja untuk menikmati pemandangan berada di lantai tiga.
Saya mendatangi kediaman Amran Nasution, pria berusia sekitar 70 tahun penyedia jasa penjahit—keterangannya dapat dilihat pada sebilah papan digantung. Ia berkisah bahwa tempat tinggalnya termasuk bagian yang dilestarikan, seperti halnya Istana Rokan.
“Selain ini masih ada beberapa lagi, seperti Rumah Pogodangan Suku Melayu, Rumah Pogodangan Suku Bendang dan Rumah Pogodangan suku Mais,” katanya sembari menunjukkan sekeliling kami.
Untuk wisata edukasi, dari Istana Rokan pejalan dapat melanjutkan ke Desa Sialang Jaya, Kecamatan Rambah, Kabupaten Rokan Hulu. Di sini terdapat Gedung Pusat Informasi Kupu-kupu Sumatra yang dikelola oleh Yusri Syam.
Di akhir pekan, anak-anak sekolah bertandang ke mari untuk melihat proses terjadinya kupu-kupu. “Tamu juga dapat merasakan kesegaran sumber air panas gejala post vulkanis Hapanasan bersuhu sekitar 56 – 60 derajat Celcius di lokasi yang sama,” tutur Yusri Syam saat mengantar kami berkeliling di tempat penangkaran ini.
Dari Rokan Hulu, kami menempuh perjalanan nan panjang ke Pekanbaru. Sebuah penjelajahan yang mengasyikkan baru saja berakhir. Harapan saya, semoga tempat ini senantiasa lestari, termasuk bila sudah populer nantinya.
Baca sebelumnya: Kenangan Jelajah Rokan Hulu (2)
Penulis | : | |
Editor | : | Jessi Carina |
KOMENTAR